a 1 buah pion sebanding dengan kekuatan 1 orang pasukan infanteri (pasukan jalan kaki) Awalnya sang raja menunjuk putra mahkota dari garis keturunannya sendiri sebagai penggantinya di masa yang akan datang, dan putra mahkota tersebut mulai berjuang dari kolom pertama baris pertama dengan mewakili 4 buah bidak di bawahnya yaitu rakyat sipil
Mahkota Surga Untuk Ayah Bunda Malaikat Jibril turun menyampaikanAl-Qur’an, maka malaikat Jibril menjadi malaikat yang paling mulia. Al-Qur-an turun kepada nabi Muhammad shallallahu alaihi wassallam, maka beliau menjadi manusia paling mulia. Al-Qur’an turun kepada umat nabi Muhammad shallallahu alaihi wassallam, maka mereka menjadi umat paling mulia. Al-Qur’an turun pada bulan Ramadlon, maka Ramadlon menjadi bulan yang paling mulia. Al-Qur’an turun pada lailatul qodar, maka lailatul qodar menjadi malam yang lebih baik dari pada seribu bulan, sungguh malam paling mulia. Lalu bagaimanakah jika Al-Qu’ran yang mulia ini berada di hati kita? Kemuliaan Al-Qur’an tidak diragukan lagi. Dalil-dalil yang menunjukkan hal ini sangatlah banyak baik di dalam Al-Qur’an maupun Sunnah. Selain itu juga dibuktikan dengan realita yang ada. Bahkan Al-Quran adalah sebaik-baik kitab yang Allah turunkan di muka bumi dan merupakan penyempurna kitab-kitab terdahulu. Allah telah menjamin untuk menjaganya sampai hari kiamat. Sehingga kita bisa melihat kemurnian Al-Qur’an hingga sekarang. Salah satu cara Allah menjaga Al-Qur’an adalah dengan mereka para penjaga Al-Qur’an. Siapakah mereka itu? Mereka adalah orang yang senantiasa membaca Al-Qur’an, menghafalkannya, serta mempelajarinya. Hal ini juga dibuktikan dengan usulan khalifah Umar bin Khattab untuk membukukan Al-Qur’an ketika banya para hafizh yang syahid dalam perang Yamamah. Ditakutkan Al-Qur’an hilang dengan hilangnya para penghafalnya. Jika demikian, maka tentunya orang-orang yang dalam hari-harinya disibukkan dengan Al-Qur’an baik dengan membacanya, menghafalkannya atau mempelajarinya dengan ikhlas mereka adalah sebaik-baik manusia, hal ini berbanding lurus dengan keagugan Al-Qur’an itu sendiri. Penghafal Al-Qur’an memiliki banyak keutamaan,baik saat mereka di dunia maupun di akhirat. Mari kita sejenak mengkaji hal tersebut, yang semoga dengan mengetahuinya kita akan semakin mencintai Al-Qur’an dan gemar mengisi hari-hari kita dengan Al-Qur’an. Al-Qur’an akan menjadi syafa’at pada hari kiamat Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda “Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai syafa’at bagi shahibul Qur’an.” HR Muslim Allah mengangkat derajat shahibul Qur’an dan mereka bersama para malaikat yang mulia. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda “Sesungguhnya Allah mengangkat beberapa kaum dengan Al Qur’an ini dan menghinakan yang lain dengannya.” HR Muslim Allah akan mengangkat derajat penghafal Al-Qur’an di dunia. Hal itu disebabkan dengan menghafalnya kecerdasan seseorang semakin terasah. Sehingga banyak pengetahuan dan logika menjadi tajam. Akan tetapi jika di dunia tidak ada yang memandang mereka ketahuailah bahwa para penduduk langit telah menunggu mereka. Mereka bersama para malaikat yang mulia. Derajat mereka di surga sesuai dengan ayat yang mereka baca, semakin banyak ayat yang dibaca dan dihafal semakin tinggi pula derajat mereka. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam “Akan dikatakan kepada shahibul qur’an di akhirat bacalah dan naiklah, bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia. karena kedudukanmu tergantung pada ayat terakhir yang engkau baca.” HR Abu Daud Sabda yang lain “Orang yang membaca dan menghafal al-Quran, dia bersama para malaikat yang mulia. Sementara orang yang membaca al-Quran, dia berusaha menghafalnya, dan itu menjadi beban baginya, maka dia mendapat dua pahala.” HR Al-Bukhari Mereka yang mahir dalam membaca dan menghafal bersama dengan malaikat yang mulia, pahalanya mengalir seiring dengan ayat yang dibaca. Sedangkan mereka yang mendapatkan kesusahan dalam membaca atau menghafalkannya baginya dua pahala. Pahala belajar Al-Qur’an dan pahala membacanya secara berulang-ulang. Padahal dalam hadits lain disebutkan bahwa setiap huruf yang dibaca dari Al-Qur’an senilai dengan sepuluh kebaikan. Lalu bagaimakah jika membacanya berulang-ulang? Sungguh mereka adalah keluarga Allah yang berada di dunia. Dipakaikan kepadanya mahkota dan pakaian kemuliaan Keutamaan menghafal Al-Qur’an selanjutnya adalah memperoleh mahkota kemuliaan atau Tahjul Karomah. Penghargaan ini datangnya langsung dari Allah. Merekalah orang-orang terpilih yang dianggap bisa melewati ujian di dunia yang hanya sementara. Mereka dianggap berhasil lulus dari segala cobaan duniawi. Mereka akan dipanggil, “Di mana orang-orang yang tidak terlena oleh menggembala kambing dari membaca kitabKu?” Maka berdirilah mereka dan dipakaikan kepada salah seorang mereka mahkota kemuliaan, diberikan kepadanya kesuksesan dengan tangan kanan dan kekekalan dengan tangan kirinya. HR. At-Tabrani Dalam sebuah hadits lain disebutkan bahwa kelak Al-Qur’an akan mendatangi para pembaca dan penghafalnya seraya berkata, “Ya Allah, berikan dia perhiasan.” Lalu Allah memberikan kepadanya mahkota kemuliaan. Al-Quran meminta lagi, “Ya Allah, tambahkan untuknya.” Lalu dia diberi pakaian perhiasan kemuliaan. Kemudian dia minta lagi, “Ya Allah, ridhai dia.” Allah-pun meridhainya. Orangtuanya diberikan mahkota dari cahaya Ternyata tidak hanya penghafal Al-Qur’an saja yang Allah pakaikan mahkota, kedua orangtuanya juga mendapatkan mahkota yang terbuat dari cahaya. Selama mereka beriman kepada Allah dan tidak melakukan dosa besar. Sudah seharusnya kita merenungkan hadits ini “Siapa yang membaca Qur’an, belajar dan mengamalkannya. Maka dipakaikan pada hari kiamat kepada kedua orang tuanya mahkota dari cahaya, cahayanya seperti pancaran cahaya matahari.” Mahkota yang di dunia sangat indah. Sudah pasti mahkota di surga lebih indah, bayangkan kita dan orangtua kita memakai pakaian dan mahkota kemulian di surga. Sungguh semua keindahan itu tidak bisa dibayangkan. Penjelasan di atas hanyalah sebagian kecil dari banyaknya keutamaan penghafal Al-Qur’an. Semoga kita kelak mempersembahkan mahkota untuk orang kita di surga. Begitu juga dengan anak-anak kita. Aamin. ­ Wallahu a’lam bishowab Oleh Usth Miftah Ummu Faiq
Makadipakaikan pada hari kiamat kepada kedua orang tuanya mahkota dari cahaya, cahayanya seperti pancaran cahaya matahari." Mahkota yang di dunia sangat indah. Sudah pasti mahkota di surga lebih indah, bayangkan kita dan orangtua kita memakai pakaian dan mahkota kemulian di surga. Sungguh semua keindahan itu tidak bisa dibayangkan.
Contoh Puisi Untuk Kedua Orang Tua - Puisi Untuk orang tua ini merupakan puisi yang menggambarkan seorang malaikat yang tanpa tanda balas saja sedikitpun. Ungkapan terimakasih yang tak terhingg untuk orang tua yang tidak pernah lelah untuk me Begitu banyak pengorbanan orang tua untuk kita dia tak pernah tau rasanya cape lesu dia selalu bekerja demi anak anak nya,,agar anaknya bisa tersenyum dan bahagia,berikut ini adalah puisi untuk kedua orangtua kita., puisi oang tua Baca juga Pesan Terbaik Pendek Untuk Orang Tua Ayah, Ibu... Aku bangga memiliki orang tua seperti kalian, kulihat kalian banting tulang untuk anak anak mu ini, Memang saat itu aku masih kecil,taoi aku sudah sedikit pahan arti kehidupan kalian di usir dari rumahmu sendiri,kalian hanya diam Tapi kalian selalu bilang kepadaku terdiam itu bukan bodoh atau takut Tapi kalian bilang ini jalan yang tuhan berikan kepada kita Ini bukan akhir dari segalanya Di depan sana kita tidak tau apa yang akan kita jumpai Bersyukurlah rajin berdoalah karna Allah tidak buta Allah hanya menguji kita Percaya dan yakin lakh Allah akan memberikan lebih dari yang kita punya Dan Begitulah kata ayah dan ibu, Judul Puisi Ayah Di setiap tetesan keringatmu Di setiap helaian nafasmu Dipenuhi dengan kasih sayang Dan cinta kasih demi kebahagian anak-anakmu Terik matahari Derasnya hujan tak menjadi penghalang bagimu Engkau tetap berjuang Sampai titik di mana engkau tak sanggup lagi berdiri Engkau Tak pernah bosan menasehatiku Walau seringku membangkang Sering marah dan seketika muncul rasa benciku padamu Tapi kini aku sandar Semua yang kau lakukan hanya demi kebaikan anak-anakmu Terima kasih Ayah Atas semua yang telah kau berikan Judul puisi Ibu Inilah aku putri kecilmu, Putri yang selalu jadi kebanggaanmu Namun, aku sadar, Aku belum bisa jadi apa yang kamu mau Begitu banyak yang kamu berikan untuku Hingga tak punya waktu untuk merawat dirumu Tapi, suatu saat aku akan membahagiakanmu Karna kamulah bagian dari hidupku Judul Puisi Ayah Pengorbananmu begitu abadi Bekerja dengan senang hati Tak pernah berkecil hati Pagi,siang,malam Engkau selalu tersenyum Tak peduli akan seperti apa Engkau selalu mencari nafkah Ayah... Kasih sayang selalu engkau berikan kepada anakmu Yang mungkin selalu mendurhakaimu Namun engkau tak peduli Melainkan engkau selalu menasihatiku Agar menjadi anak yang berbakti Judul Puisi Ibu Begitu bersejarah dirmu dalam memori hidupku Aku tak akan menghapus sejarah yang begitu tulus Ibu... Perjuangan begitu pilu Bagaikan perhau di tengah laut biru Namun engkau tersenyum selalu Demi kebaikan anakmu Ibu... Engkau mentari untuku Yang menari-nari dalam hatiku engkau sang surya yang membawa kedunia Ibu... Jasa mu begitu berarti semua akan kurakit Sampai hidup ini melarat Hingga tubuhku di penuhi lalat,. Itulah beberapa kumpulan puisi kusus untuk kedua orang tua... jika kalian menginginkn puisi ini untuk dibacaan pada hari-hari tertentu..Semoga bermaff
setiaporang ingin membahagiakan kedua orang tua nya baik itu bahagia di dunia apalagi bahagia di akhirat, dengan apa kita membahagiakan mereka tak lain adal
Seorang ayah bernama Bakri berumur penghunjung 50-an diundang sekolah anaknya untuk hadir pada Welcome Parents’. Sungguh dia amat enggan perkara seperti ini. Merasa sudah punya empat orang anak, bahkan yang tertua sudah masuk kuliah. Ia merasa sudah gak umurnya lagi bersenda gurau dengan anak pada welcome parents di sekolah. Namun karena istri dan anaknya yang nomer empat memintanya dengan sangat, ia pun datang ke sekolah anaknya dengan hati berat. Seperti yang ia duga, acara di kelas hari itu menampilkan kebolehan masing-masing anak dihadapan para ayah mereka. Terlihat di sana banyak para ayah yang berusia sekitar 30-an. Kesemua ayah itu antusias melihat buah hati mereka. Bakri hanya tersenyum, berkatalah ia dalam hati; “Dulu aku juga seperti mereka saat punya anak pertama. Tapi kini sudah gak zaman lagi baginya acara anak-anak seperti ini.” Satu per satu murid dipanggil untuk tampil ke depan dan menunjukkan kebolehannya Selama 5 menit. Usai penampilan maka ayah mereka dipanggil ke depan untuk menerima hadiah yang telah disiapkan oleh sang anak untuk ayah mereka. Ada yang menampilkan kebolehan bernyanyi. Ada yang menulis dan baca puisi. Berpidato dengan bahasa asing. Atraksi permainan dan banyak lagi. Kini giliran Umar, anak Bakri nomer empat yang berusia 10 tahun dipanggil namanya untuk tampil ke depan. Bakri mengira bahwa Umar pasti akan menampilkan hal serupa dengan kawan-kawannya. Diujung penampilan, Bakri harus berpura-pura sumringah dan memberi pelukan hangat kepada Umar buah hatinya. Agar semua orang di kelas itu tahu bahwa ia adalah ayah yang layak dibanggakan. Ehemmm, itulah pikirnya! “Kamu ingin menampilkan apa untuk ayahmu, Umar?” tanya ibu guru. “Aku akan tampil dengan Ustadz Amir di depan” jawab Umar bersemangat. Ibu Guru pun mempersilakan ustadz Amir untuk ke depan kelas dan tak lupa ibu guru menjelaskan kepada para ayah bahwa ustadz Amir adalah guru ekstra kurikuler yang mengajarkan baca Al Quran di sekolah. “Nah Umar, kini giliranmu untuk memulai penampilan…” ujar ibu guru. Umar mengucap salam. sedikit kata pembuka ia ucapkan. Ia berkata bahwa ia akan membaca surat Al Kahfi yang berjumlah 110 ayat. Sadar dengan waktu yang terbatas ia meminta bantuan Ustadz Amir untuk memegang mushaf Al Quran dan menyebutkan ayat mana saja untuk ia baca. Para ayah yang hadir mulai berdecak kagum. Mereka mengerti bahwa Umar bukan hanya akan membaca Al Quran, namun dia malah sudah menghafalnya! “Baik, sekarang coba kamu baca ta’awudz dan basmalah dan mulai dari ayat pertama….!” pinta ustadz Amir. Dengan memejamkan mata, Umar mulai membaca. Tak disangka…., suara yang keluar dari mulut Umar terdengar begitu merdu. Rupanya Umar membaca Al Quran mengikuti lantunan Qari cilik bernama Muhammad Taha Al Junaid yang terkenal itu. Ia membaca dengan hati yang tenang lalu membawa kedamaian pada setiap telinga yang mendengarnya. Ayat 1-5 telah dibaca Umar. Ustadz Amir mengangguk-anggukan kepalanya mengikuti bacaan Umar yang merdu tanpa sekalipun beliau putus. Lalu Ustadz Amir meminta Umar untuk membaca dari ayat 60. Umar pun membaca dengan suara yang menenangkan jiwa. Semua mata dari para ayah yang hadir kita mulai berkaca-kaca. Seolah mereka penuh harap andai anak2 mereka bisa seperti Umar. Demikian pula dengan Bakri, ayah Umar. Ia yang tadinya tidak sepenuh hati datang ke sekolah. Kini malah ia begitu antusias! Lalu ustadz Amir meminta Umar untuk pindah lagi ke ayat 107 -110 sebagai penutup penampilannya. Maka Umar pun membacanya tanpa satu pun kesalahan. Begitu Umar menyudahi bacaannya, belum juga dipersilakan maka bangkitlah Bakri dari duduknya dan langsung berjalan ke depan dan memeluk Umar. Terlihat rasa bangga yang terpancar dari wajah Bakri usai melihat penampilan buah hatinya. Para hadirin pun menyaksikan bahwa Bakri beberapa kali menyeka air mata yang berderai di pipinya. Seisi ruangan terpukau dengan lantunan Al Quran yang dibacakan dengan suara merdu Umar. Menyudahi suasana yang haru itu, ibu guru membuka tanya kepada Umar, “Mengapa engkau ingin membaca Al Quran untuk ayahmu sedangkan semua temanmu tak ada yang terpikir untuk melakukannya, Umar?” Rupanya Umar pun turut haru usai dipeluk sedemikian hangat oleh sang ayah. Dengan mata berkaca-kaca Umar berkata, “Ustadz Amir pernah ajarkan aku untuk rajin belajar Al Quran. Beliau sampaikan bahwa orang yang hafal Al Quran membuat kedua orang tuanya mulia di akhirat. Kedua orang tua akan mendapat mahkota dari cahaya dimana cahayanya lebih indah dari sinar mentari dunia… Aku ingin, ayah & ibuku mendapat kemuliaan seperti itu dari Allah Swt karena itu aku belajar menghafal Al Quran bersama ustadz Amir.” “Subhanallah….” terdengar suara para ayah berkumandang di kelas itu. Semuanya berkeinginan anak-anak mereka seperti Umar. “Apakah saya boleh bicara?” tanya Bakri kepada para hadirin. Semua orang mempersilakan. “Hmmm…., hari ini adalah hari yang teramat bahagia untuk saya. Anda semua para ayah tak ada bedanya aku rasa. Kita menyekolahkan anak-anak kita di sekolah terbaik seperti sekolah ini. Dengan biaya yang tak murah, dengan segala fasilitas duniawi yang serba ada. Mungkin dibenak kita para ayah adalah jangan sampai anak-anak kita tidak bisa mengejar kemajuan dunia…. Terus terang aku sudah hampir 50 tahun. Aku punya empat orang anak, dan Umar adalah putraku yang terakhir. Dengan ambisi duniawiku, aku sekolahkan ia di sini dengan harapan bahwa ia akan memiliki masa depan gemilang. Aku tersadar bahwa pemikiran putraku ini justru telah membuat masa depanku gemilang. Ia mempelajari dan menghafal Kitabullah Al Quran agar supaya kedua orang tuanya memiliki masa depan yang gemilang di akhirat! Terima kasih anakku… Maafkan ayah yang lupa untuk mendidikmu untuk mempelajari Al Quran….” Bakri pun lalu memeluk Umar kembali. Keduanya menagis haru, dan seluruh kelas pun hening terdiam menyaksikannya…..!
PuisiTentang Perjuangan Orang Tua. 5 May 2022 Tulisan Bermakna 1 Kisah Web - Sajak puisi tentang penghapal Alquran atau hafidz adalah ungkapan yang ditujukan pada mereka para pejuang penghapal firman Allah. Hafidz adalah seorang yang dimuliakan karena didalm dirinya terdapat hapalan. Namun, sebagai hafidz tentu itu adalah tantangan, jangan sampai hanya menjadi hapalan tanpa adalah pedoman, pemisah untuk yang hak dan batil Alquran juga sebabai obat kehidupan, pemberi kabar serta peringatan. Jika seseorang hapal tuntutan hidup, tentu itu adalah sebuah kemenangan. Ia akan ngelotok agama dan pandai menyikapi hukum islam. Pahala menghapal Alquran juga bukan main main, jika diniatkan untuk kebaikan, prosesnya dilakukan dengan baik dan benar, setelahnya di implementasikan, ada hadiah besar. Penghafal Al-Qur'an akan dikumpulkan malaikat yang mulia lagi berbakti. Oleh sebab itu, kini banyak orang berbondong-bondng mendidik anaknya menjadi penghapal, atau menekadkan diri untuk menghapal berikut ini adalah beberapa referensi puisi sajak tentang penghapal Alquran yang dihimpun dari berbagai sumber;1 Pesan Untuk Penghapal Alquran Pernah ada penghapal pancasila yang tidak pancasialisPernah ada penhapal peta yang tersesatPernah ada guru yang tak pandai mendidikPernah ada nama, tapi tak ada orangnyaYa, kadang ada belum tentu bisaBahkan ada yang ada, tapi sebenarnya tidak bergunaIngat bahwa tidak semua pemimpin itu mewakiliTidak semua yang didepan itu menunjukan jalanIngatlah, wahai ingat ingatTelah banyak kerusakan karena gemar pengakuanMaka ingatlah engkau hamba hamba penghapalJangan sampai engkau hapal namun menjadi orang munafik2 SyafaatSyafaat seorang hafidz amatlah besarIa mampu memberikan sinarIa dapat memberikan mahkotaMampu menjemput ridhoMembuka pintu firdausMenutup rapat kobaran jahanam3 Mahkota Bisa saja kau kaya, sukses dan bergelimang hartaDipuja puja hingga dijadikan seolah rajaTapi itu bukanlah kemenangan yang sebenarnyaKemenagan sejati adalah ketika mendapat mahkotaSaat bisa berikan jubah dan mahkota pada orang tuaSaat bisa membawa kedua orang tua menuju surgaJadikanlah mahkota itu sebagai alasan engkau lahirRaih ridho Allah, dapatkan mahkotanya4 Jangan PamerTak perlu kau beritahu seberapa banyak hapalanmuTak usah pula kau pamerkan usahamuJangan ciptakan celah kesombonganItu akan membakarmu, juga membakarnya yang lainCukup teruskan saja langkahmuLanjutkanTunjukan akhlak Alquran mu pada pandangan merekaItu lebih baik dan lebih mulai5 Barisan Paling IndahInilah barisan kata paling indahMenenangkan saat gundahMendinginkan saat panasMemberi dukungan saat lemahMengobati saat sakitKawan, firman Allah itu begitu indahAkan sangat indah jika sudah menyatu dalam ingatan6 Mahkota Terindah Khilmiyatul Afkariyah Via KompasianaWahai kalian para penghafal Al-qur'anSang pejuang dalam kebaikanTak lelah dalam kebenaran Penjaga kalam TuhanBanyak rintangan dan tantangan yang harus kalian laluiBegitu berat cobaan-cobaan yang kalian hadapiAkan tetapi kalian selalu percaya pada janji sang IllahiSebuah janji untuk para penghafal Qur'anJanji yang terbalaskan dengan sebuah MAHKOTA ,mahkota terhebat yang akan diberikan untuk Orangtuanya. Memanglah pantas jika kalian mendapatkannya dengan seiring banyaknya pengorbananTeruslah menghafalSobat, jika saat ini anda sedang berusaha sekuat tenaga untuk mengahapal Alquran, semoga impian anda segera terwujud. Tetap semangat dan kuatkan niat. Jangan lupa juga jaga dan luruskan niat supaya tetap dalam ridho Allah. Semoga kumpulan puisi Penghafal Alquran diatas bisa menjadi inspirasi dan motovasi bagi kita semua. Terutama untuk yang sedang menghapal dan yang segera start menghapal. Sungguh tiada kalimat yang lebih indah untuk dihapal selain kalimat Allah.

Puisi"Crazy Poet" Bui Giang adalah almarhum musisi Trinh Cong Son Music dengan judul "The Other Eye, lagu itu dicintai pada waktu itu. Pada tahun 1961, dalam konteks bahwa "Perlawanan Lama" ditangkap, Thu Trang meninggalkan Saigon dengan alasan untuk menerima undangan ke Prancis untuk bergabung dengan industri film.

mahkota bagi orantua anak penghafal al quran Kita ketahui bahwasanya di akhirat kelak Allah akan memberi mahkota bagi orangtua anak penghafal Al Quran. Namun jika kedua orangtuanya bercerai apakah keduanya tetap memperoleh mahkota tersebut? Simak penjelasan berikut ini Pertanyaan بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه Apakah anak yang hafidz quran tetap memberikan mahkota kelak di akherat pada orangtuanya ayahnya yang sudah bercerai namun sang ayah melupakannya tidak menafkahi, tidak mengurusi, bahkan ia adalah seorang yang jahil agama, selama ini hanya di urus oleh ibunya. Apakah nanti di akhirat tetap akan dikenakan mahkota untuk ayahnya ? Syukuran wajazaakillahu khaira. Ditanyakan oleh Sahabat BiAS T07-G91 Jawaban وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ بِسْـمِ اللّهِ Alhamdulillāh Washshalātu wassalāmu alā rasūlillāh, wa alā ālihi wa ash hābihi ajma’in. Menurut saya, ini pertanyaan yang maaf tak layak atau tak perlu. Kenapa? Sebab yang diberikan oleh anak penghafal quran sejatinya adalah kebaikan. Dan andaikan kebaikan itu dirasakan banyak orang, bukankah itu baik? Walaupun jika yang menerima kebaikan adalah orang yang menurut kita tidak pantas. Tapi bukankah ketidaksukaan kita untuk hal yang sifatnya kebaikan pada orang lain adalah pertanda sebuah hasad? Sebagai jawaban atas pertanyaan di atas, sesuai dengan Hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bahwa orangtua akan mendapat mahkota di Surga sebagai ganjaran karena putranya adalah seorang Penghafal Al-Quran, وَإِنَّ الْقُرْآنَ يَلْقَى صَاحِبَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حِينَ يَنْشَقُّ عَنْهُ قَبْرُهُ كَالرَّجُلِ الشَّاحِبِ فَيَقُولُ لَهُ هَلْ تَعْرِفُنِي ؟ فَيَقُولُ مَا أَعْرِفُكَ فَيَقُولُ لَهُ هَلْ تَعْرِفُنِي ؟ فَيَقُولُ مَا أَعْرِفُكَ فَيَقُولُ أَنَا صَاحِبُكَ الْقُرْآنُ الَّذِي أَظْمَأْتُكَ فِي الْهَوَاجِرِ وَأَسْهَرْتُ لَيْلَكَ وَإِنَّ كُلَّ تَاجِرٍ مِنْ وَرَاءِ تِجَارَتِهِ وَإِنَّكَ الْيَوْمَ مِنْ وَرَاءِ كُلِّ تِجَارَةٍ . فَيُعْطَى الْمُلْكَ بِيَمِينِهِ وَالْخُلْدَ بِشِمَالِهِ ، وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الْوَقَارِ ، وَيُكْسَى وَالِدَاهُ حُلَّتَيْنِ لَا يُقَوَّمُ لَهُمَا أَهْلُ الدُّنْيَا فَيَقُولَانِ بِمَ كُسِينَا هَذِهِ ؟ فَيُقَالُ بِأَخْذِ وَلَدِكُمَا الْقُرْآنَ “Dan sesungguhnya Al-Qur’an akan menjumpai pemiliknya pada hari kiamat pada saat kuburannya terbelah sebagaimana lelaki yang kurus dan pucat ia mengatakan kepadanya apakah engkau mengenalku? Lalu dia menjawab aku tidak mengenalmu, ia bertanya kembali apakah engkau mengenalku? Ia menjawab aku tidak mengenalmu, lalu ia berkata “Aku adalah sahabatmu Al-Qur’an yang telah menghilangkan dahagamu pada saat siang hari yang sangat terik, yang telah membuatmu begadang di malam hari, dan setiap pedagang akan berada di belakang perniagaannya dan engkau sekarang pada hari ini di belakang semua perniagaan. Lalu diberikanlah kerajaan di tangan kanannya dan keabadian di tangan kirinya, dan disematkan di atas kepalanya mahkota yang megah, dan dipakaikan bagi kedua orangtuanya pakaian yang sama sekali tidak pernah dikenakan oleh penduduk dunia, lalu keduanya berkata Mengapa kami diberikan pakaian semacam ini? maka dikatakan kepada keduanya semua ini karena anak kalian menjadikan Al-Qur’an sebagai sahabatnya saat di dunia.” [Silsilah Ash-Shahihah 2829] Dan perlu diingat, tak ada yang namanya mantan orangtua, walaupun sudah bercerai. Sama halnya dengan orangtua sambung/tiri, ia pun juga akan mendapat ganjaran yang serupa jika ikut membesarkan dan mendidik anak tirinya sampai menjadi Hafidz Al-Quran. Apa penghalangnya? Yang menghalangi adalah kesyirikan, sebab pelaku kesyirikan tidak akan mendapatkan surganya Allah. Dan jika tidak bisa mendapatkan surganya Allah, maka bagaimana mungkin akan mendapatkan mahkota di surga? Wallahu A’lam Wabillahit Taufiq. Dijawab dengan ringkas oleh Ustadz Rosyid Abu Rosyidah حفظه الله Kamis, 6 Dzulqo’dah 1439H / 19 Juli 2018M Ustadz Rosyid Abu Rosyidah, SH. Dewan konsultasi Bimbingan Islam BIAS Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Rosyid Abu Rosyidah حفظه الله klik disini Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Hadits 2010 - 2014, S2 UIN Sunan Kalijaga Qur’an Hadits 2015 - 2019 Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Dynamic English Course DEC Pare Kediri, Mafatihul Ilmi Ustadz Dzulqarnaen sedang diikuti Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Kuliah Pra Nikah Naseeha Project Read Next 8 hours ago Apa Bidah Bacaan Shadaqallahul Adziim? Inilah Faktanya! 9 hours ago Penggunaan Uang Infaq Tidak Sesuai, Apa Bisa Ditoleransi? 3 days ago Betulkah Sikap Menyembunyikan Ilmu Karena Minim Ilmu? 3 days ago Sudah Mandi Junub Tapi Masih Ada Kotoran Di Kuku 3 days ago Alasan Ini Menjadikan Belajar Ilmu Duniawi Fardhu Khifayah 4 days ago Suami Tidak Kasih Nafkah, Apa Boleh Istri Nikah Lagi? 4 days ago Bertemu Orang Meninggal Dalam Mimpi, Pertanda Apa? 4 days ago Mengikhlaskan Niat Itu Mensucikan Hati Dari Niat Yang Salah? 5 days ago Maksud Menuntut Ilmu Jangan Pelajari Secara Bersamaan 5 days ago 8 Urutan Wali Nikah Seorang Janda Dalam Islam 10Kata-kata Mutiara untuk Orang Tua Penuh Kasih. "Jika kau cukup beruntung memiliki orangtua yang masih hidup di planet ini, telpon mereka. Telpon mereka, jangan SMS, jangan e-mail. Dengarkan mereka berbicara selama yang mereka mau padamu.". - J. K. Simmons. "Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari.

adalahmerupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan. dari mahkota duri dan membulan paku. Yang dikarati oleh dosa manusia. Ode adalah puisi yang isinya mengandung pujian sanjungan untuk orang yang berjasa kepada seseorang

4 Alat perkembangbiakan generatif adalah a. kelopak dan mahkota b. mahkota dan serbuk sari c. kepala putik dan mahkota d. serbuk sari dan kepala puti k 7/6+3/10 dengan cara Tulislah kalimat yang tepat untuk melengkapi kutipan teks deskripsi tersebut
Puisimahkota untuk orang tua. Hal ini bukan karena puisi ini ngehits namun memang kita sebagai anak yang berbakti kepada orang tua selalu ingin memberikan yang terbaik untuk sang ibu. Puisi untuk orangtua dan guru tugas mata pelajaran pai buku pendamping pembelajaran pai dan budi pekerti bab 9 (berempati itu mudah, menghormati itu indah
wV3dj.
  • kjt9ulhux7.pages.dev/348
  • kjt9ulhux7.pages.dev/371
  • kjt9ulhux7.pages.dev/977
  • kjt9ulhux7.pages.dev/219
  • kjt9ulhux7.pages.dev/140
  • kjt9ulhux7.pages.dev/413
  • kjt9ulhux7.pages.dev/517
  • kjt9ulhux7.pages.dev/877
  • kjt9ulhux7.pages.dev/397
  • kjt9ulhux7.pages.dev/611
  • kjt9ulhux7.pages.dev/388
  • kjt9ulhux7.pages.dev/852
  • kjt9ulhux7.pages.dev/180
  • kjt9ulhux7.pages.dev/26
  • kjt9ulhux7.pages.dev/345
  • puisi mahkota untuk orang tua