MALANG - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menggelar musyawarah kerja (Musker) di Pondok Pesantren Mojosari Nganjuk, Sabtu-Minggu 24-25 Desember 2022. Muskerwil diikuti sebanyak 45 cabang NU di Jatim, badan otonom dan lembaga di lingkungan PWNU Jawa Timur, bertema "Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju
ITM (Institut Teknologi Mojosari) adalah perguruan tinggi yang didirikan oleh Keluarga Besar Civitas Pondok Pesantren Mojosari sebagai sebuah bentuk pengabdian dalam pelayanan pendidikan tinggi kepada masyarakat, yang mana akan selalu berkomitmen dalam konstribusi pendidikan sains dan teknologi, perbaikan diri berkelanjutan, serta penerapan nilai-nilai luhur bangsa dan kemuliaan agama. Nganjuk, NU Online Jatim Makam KH Zainuddin bin Mu’min di Pondok Pesantren Mojosari, Nganjuk menjadi jujugan ziarah peserta Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) NU Jatim. Lokasi makam tersebut tak jauh dari panggung utama agenda Muskerwil NU Jatim yang dipusatkan di Pondok Pesantren Mojosari, Nganjuk, Sabtu-Ahad (24-25/12/2022).Di antara pesantren yang pernah disinggahi Wahab Hasbullah adalah sebagai berikut: 1) Pesantren Langitan, Tuban. 2) Pesantren Mojosari, Nganjuk. Beliau melanjutkan pendidikannya ke Pesantren Mojosari, Nganjuk di bawah pimpinan Kiai Sholeh. Di pesantren ini, KH. Wahab Hasbullah memperdalam hokum-hukum Islam.121 likes, 0 comments - musyaffakfauzi_ on January 3, 2022: "alhamdulillah bisa menjamu ketua umum PBNU, makan malam di kediaman Pondok Pesantren Mojosari Nga" Musyaffakfauzi on Instagram: "alhamdulillah bisa menjamu ketua umum PBNU, makan malam di kediaman Pondok Pesantren Mojosari Nganjuk" Wakil Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim KH Ali Maschan Moesa menceritakan KH Zainudin pengasuh Pondok Pesantren Mojosari, Loceret Nganjuk sebagai sosok wali mastur. Kiai Ali Maschan menyampaikan cerita tersebut disela-sela acara launching buku terbarunya berjudul ‘Pengantar Aswaja’ di aula KH Bisri Syansuri Kantor PWNU Mbah Irom (Mukarrom) lahir di Tulungagung kisaran tahun 1901 dan wafat tahun 1976. Beliau santri sepuh (lama mondoknya) di Mojosari Nganjuk. Waktu mau mondok ke Mojosari, beliau dipesani oleh ibunya supaya jangan jadi tukang ngliwet dan wajib ngirit sebab abahnya telah meninggal. • 19.05 – 19.10 : Pembacaan ayat suci Alquran oleh JQH Nganjuk • 19.10 – 19.20 : Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Subbanul Wathan dipandu Paduan Suara NU Nganjuk • 19.20 – 19.30 : Sambutan Tuan Rumah oleh Shohibul Ma’had Mojosari Ngepeh Loceret Nganjuk • 19.30 – 19.45 : Sambutan Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar CHcwEAt.