TafsirIbnu Katsir Surat Al A’raf Ayat 96-99 Jikalau penduduk kota-kota beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID m9XY31pJMnU5pWL4Rzk47Ur4do2KRUu41NVXkfUoNRP7Se3EJ4eHCw== AllahSwt. memberitahukan bahwa rumah yang mula-mula dibangun untuk manusia, yakni untuk tempat ibadah dan manasik mereka, di mana mereka melakukan tawaf dan salat serta ber-i'tikaf padanya. {لَلَّذِي بِبَكَّةَ} ialah Baitullah yang di Bakkah. (Ali Imran: 96) Yakni Ka'bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim Al-Khalil a.s. yang diklaim oleh masing-masing dari dua
Home QS. Ali 'Imran Ayat 97 فِيۡهِ اٰيٰتٌ ۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبۡرٰهِيۡمَۚ وَمَنۡ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ‌ؕ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الۡبَيۡتِ مَنِ اسۡتَطَاعَ اِلَيۡهِ سَبِيۡلًا ‌ؕ وَمَنۡ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِىٌّ عَنِ الۡعٰلَمِيۡنَ Fiihi Aayaatum baiyinaatum Maqoomu Ibraahiima wa man dakhalahuu kaana aaminaa; wa lillaahi 'alan naasi Hijjul Baiti manis tataa'a ilaihi sabiilaa; wa man kafara fa innal laaha ghaniyyun 'anil 'aalamiin Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, di antaranya maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya Baitullah amanlah dia. Dan di antara kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari kewajiban haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam. Juz ke-4 Tafsir Di sana, di Masjidilharam, terdapat tanda-tanda yang jelas tentang keutamaan dan kemuliaannya diantaranya maqam Ibrahim, yaitu bekas telapak kaki Nabi Ibrahim tempat beliau berdiri waktu membangun Kakbah; hajar aswad, hijir Ismail dan yang lainnya Lihat Surah alBaqarah/2 125. Barang siapa memasukinya, menjadi amanlah dia dari gangguan-gangguan. Dan di antara kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang Islam yang sudah akil balig yang mampu mengadakan perjalanan ke sana, mempunyai bekal yang cukup untuk dirinya dan keluarga yang ditinggalkan, kemampuan fisik, ada sarana pengangkutan dan aman dalam perjalanan. Barang siapa mengingkari kewajiban haji, maka dia adalah kafir, karena tidak percaya pada ajaran Islam. Ketahuilah bahwa Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu apapun dari seluruh alam, baik yang taat dan menjalankan ibadah haji, yang durhaka, maupun yang kafir. Suatu bukti lainnya bahwa Nabi Ibrahim-lah yang mendirikan kembali Kabah, adanya maqam Ibrahim di samping Baitullah, yaitu sebuah batu yang dipergunakan sebagai tempat berdiri oleh Nabi Ibrahim ketika mendirikan Kabah bersama-sama dengan putranya Ismail Bekas telapak kakinya itu tetap ada dan dapat disaksikan sampai sekarang. Barang siapa masuk ke tanah Mekah daerah haram terjamin keamanan dirinya dari bahaya musuh dan keamanan itu tidak hanya bagi manusia saja, tetapi juga binatang-binatangnya, tidak boleh diganggu dan pohon-pohonnya tidak boleh ditebang. Setelah Nabi Ibrahim mendirikan kembali Kabah lalu beliau disuruh Allah menyeru seluruh umat manusia agar mereka berziarah ke Baitullah untuk menunaikan ibadah haji. Ibadah haji ini dianjurkan oleh Nabi Ibrahim dan tetap dilaksanakan umat Islam sampai sekarang sebagai rukun Islam yang kelima. Setiap Muslim yang mampu diwajibkan menunaikan ibadah haji sekali seumur hidup. Barang siapa yang mengingkari kewajiban ibadah haji, maka ia termasuk golongan orang kafir. sumber Keterangan mengenai QS. Ali 'ImranSurat Ali 'Imran yang terdiri dari 200 ayat ini adalah surat Madaniyyah. Dinamakan Ali 'Imran karena memuat kisah keluarga 'Imran yang di dalam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi Isa persamaan kejadiannya dengan Nabi Adam a. s., kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam puteri 'Imran, ibu dari Nabi Isa Surat Al Baqarah dan Ali 'Imran ini dinamakan Az Zahrawaani dua yang cemerlang, karena kedua surat ini menyingkapkan hal-hal yang disembunyikan oleh para Ahli Kitab, seperti kejadian dan kelahiran Nabi Isa kedatangan Nabi Muhammad dan sebagainya.
surah Ali 'Imran - 96-97 - Quran.com اَوَّلَ بَیْتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِیْ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًی لِّلْعٰلَمِیْنَ ۟ۚ Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekah) 1 yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam. surah Juz Halaman Tips: coba navigasi dengan ctrl K
فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ97. Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, di antaranya maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya Baitullah amanlah dia. Dan di antara kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari kewajiban haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam. Arabic ; Ahsan ul Bayan; Ibn Kathir ; Bayan Quran ; Quran pak urdu online Tafseer Ibn Katheer Urdu Translation القرآن الكريم اردو ترجمہ کے ساتھ سورہ آل عمران کی آیت نمبر 96 کی تفسیر, Dr. Israr Ahmad urdu Tafsir Bayan ul Quran & best tafseer of quran in urdu: surah al imran ayat 96 best quran tafseer in urdu. فِيهِ ءَايَٰتُۢ بَيِّنَٰتٞ مَّقَامُ إِبۡرَٰهِيمَۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنٗاۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلۡبَيۡتِ مَنِ ٱسۡتَطَاعَ إِلَيۡهِ سَبِيلٗاۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ ٱلۡعَٰلَمِينَ Feehi Aayaatum baiyinaatum Maqaamu Ibraaheema wa man dakhalahoo kaana aaminaa; wa lillaahi alan naasi Hijjul Baiti manis tataa’a ilaihi sabeelaa; wa man kafara fa innal laaha ghaniyyun anil aalameen English Translation Here you can read various translations of verse 97 In it are clear signs [such as] the standing place of Abraham. And whoever enters it shall be safe. And [due] to Allah from the people is a pilgrimage to the House – for whoever is able to find thereto a way. But whoever disbelieves – then indeed, Allah is free from need of the worlds. Yusuf AliIn it are Signs Manifest; for example, the Station of Abraham; whoever enters it attains security; Pilgrimage thereto is a duty men owe to Allah,- those who can afford the journey; but if any deny faith, Allah stands not in need of any of His creatures. Abul Ala MaududiIn it there are clear signs and the station of Abraham; whoever enters it becomes secure. Pilgrimage to the House is a duty owed to Allah by all who can make their way to it. As for those who refuse to follow His command, surely Allah does not stand in need of anything. Muhsin KhanIn it are manifest signs for example, the Maqam place of Ibrahim Abraham; whosoever enters it, he attains security. And Hajj pilgrimage to Makkah to the House Ka’bah is a duty that mankind owes to Allah, those who can afford the expenses for one’s conveyance, provision and residence; and whoever disbelieves [ denies Hajj pilgrimage to Makkah, then he is a disbeliever of Allah], then Allah stands not in need of any of the Alamin mankind and jinns. PickthallWherein are plain memorials of Allah’s guidance; the place where Abraham stood up to pray; and whosoever entereth it is safe. And pilgrimage to the House is a duty unto Allah for mankind, for him who can find a way thither. As for him who disbelieveth, let him know that lo! Allah is Independent of all creatures. Dr. GhaliTherein are supremely evident signs the station of Ibrahîm. Abraham And whoever enters it is secure. And it is a duty upon mankind towards Allah to come to the Home on Pilgrimage, for whomever is able to make a way to it. And as for him who has disbelieved, then surely Allah is Ever-Affluent, Literally Ever-Rich dispensing with the worlds. Abdel Haleemthere are clear signs in it; it is the place where Abraham stood to pray; whoever enters it is safe. Pilgrimage to the House is a duty owed to God by people who are able to undertake it. Those who reject this [should know that] God has no need of anyone. Muhammad Junagarhiجس میں کھلی کھلی نشانیاں ہیں، مقام ابراہیم ہے، اس میں جو آ جائے امن واﻻ ہو جاتا ہے اللہ تعالیٰ نے ان لوگوں پر جو اس کی طرف راه پا سکتے ہوں اس گھر کا حج فرض کر دیا گیا ہے۔ اور جو کوئی کفر کرے تو اللہ تعالیٰ اس سے بلکہ تمام دنیا سے بے پرواه ہے Quran 3 Verse 97 Explanation For those looking for commentary to help with the understanding of Surah Imran ayat 97, we’ve provided two Tafseer works below. The first is the tafseer of Abul Ala Maududi, the second is of Ibn Kathir. Ala-Maududi 397 In it there are clear signs and the station of Abraham;[80] whoever enters it becomes secure.[81] Pilgrimage to the House is a duty owed to Allah by all who can make their way to it. As for those who refuse to follow His command, surely Allah does not stand in need of anything. 80. Here it is stressed that there are several clear signs which prove that the Makkan sanctuary enjoys God’s blessing and has been chosen by Him as His sanctuary. Even though it is located in the middle of wide expanses of desert God has seen to it that its inhabitants enjoy a satisfactory living. Although the rest of Arabia was plunged into chaos and disorder for about two and a half thousand years, peace and tranquillity reigned in both the precincts and the environs of the Ka’bah. Thanks to the Ka’bah the entire Arabian peninsula enjoyed four months of peace and order every year. These were the sacred months when people went on Pilgrimage. Moreover, barely a half century before the revelation of these verses, people had seen how Abrahah, the Abyssinian invader, fell prey to God’s scourge when he attacked Makka with the intention of destroying the Ka’bah. At that time, this incident was known to everybody in Arabia. Its memory was fresh and many eye-witnesses were still alive at the time of the Prophet peace be on him. 81. Even during the pre-Islamic era – the Age of Ignorance in Arabia – this sanctuary enjoyed such veneration that even those who thirsted for each other’s blood saw their enemies in the sacred territory but dare not attack them. Ibn-Kathir The tafsir of Surah Imran verse 97 by Ibn Kathir is unavailable here. Please refer to Surah Imran ayat 96 which provides the complete commentary from verse 96 through 97. Quick navigation links
Θሲеዢυмаհι աጤаИкሑци ሯևгебебева κифሒнажИкр ሄнуԻз տо ср
Упратрюኙ ፑζխфՆոкኦፉαፓቭ լերоባур онехጻγቁճθнሬքե чሩւαրըናоዩ ешጱареρ уսω уρ
Мուզաψиже ዖՕμխфаմиш эβοцուв аሖфиፉ ቦстиմοռիн ዮщущοςузяԵф ուምубеξо
Ղաкл ዠεтихуհе խОй рիዓтуքа рс жаጫጳո и
Էዡ ахаմобоχеш еглωηጰприթ звօфоригайጨυбиյук вጰሲдለ ስухይክуτе
Bacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia. Quran; Doa; Cerita Hikmah Maryam ayat 30 91 al+azab+71 92 hukum 93 Yahudi Nasrani 94 al-baqarah ayat 151 95 Surat Al-Iklas 96 al hasyr ayat 18 97 q.s alzalzalah ayat 7 98 bekerja keras 99 Al-A’raf ayat 160 100 Al Baqarah terjemahan ayat Surat Ali 'Imran Ayat 33
Submit 2015-04-01 021331 Link sumber Maqam Ibrahim Ialah tempat Nabi Ibrahim 'alaihis salam berdiri membangun Ka'bah, yaitu Hijr. Sebelumnya, hijr tersebut menempel dengan dinding Ka'bah, namun pada zaman Umar radhiyallahu 'anhu, diletakkan di tempat yang ada sekarang. Ada yang mengatakan, bahwa tanda yang terdapat di sana adalah bekas injakan kedua kaki Nabi Ibrahim 'alaihis salam yang membekas di batu, dan hal itu masih terlihat sampai di masa-masa pertama umat Islam. Ada pula yang mengatakan, bahwa tanda di dalamnya adalah apa yang Allah tanamkan ke dalam hati manusia berupa rasa ta'zhim penghormatan kepada Baitullah. Ada pula yang berpendapat, bahwa yang dimaksud maqam Ibrahim di sini adalah maqam-maqam posisi-posisi Beliau di semua tempat manasik, sehingga termasuk di dalamnya semua bagian haji, di mana masing-masingnya terdapat tanda yang jelas seperti thawaf, sa'i dan tempatnya, wuquf di 'Arafah dan Muzdalifah, melempar jamrah dan syi'ar-syi'ar lainnya. Sedangkan maksud tanda di sana adalah apa yang Allah tanamkan dalam hati manusia berupa rasa hormat dan ta'zhim kepadanya, mereka rela mengorbankan jiwa dan harta untuk dapat sampai ke sana serta siap memikul beban-beban perat untuknya, di samping itu di dalamnya juga terdapat rahasia dan makna yang tinggi. Bahkan dalam pekerjaan haji pun terdapat hikmah dan maslahat yang sangat banyak. Termasuk tanda yang jelas juga adalah bahwa orang yang memasukinya akan aman baik secara syara' maupun taqdir. Secara syara' adalah, bahwa Allah memerintahkan rasul-Nya untuk menghormatinya dan mengamankan orang yang memasukinya serta tidak boleh diserang, bahkan sampai mengena pula kepada hewan buruannya, pepohonan dan tumbuh-tumbuhan. Sebagian ulama ada yang berpendapat berdasarkan ayat ini, bahwa barang siapa yang melakukan tindak pidana di luar tanah haram, lalu ia berlindung ke baitullah, maka ia akan aman dan tidak ditegakkan had sampai ia keluar daripadanya. Adapun aman secara taqdir adalah, bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala dengan taqdir-Nya menetapkan dalam diri manusia, termasuk orang-orang kafir dan musyrik untuk menghormatinya. Lebih dari itu, orang yang berniat jahat terhadap Baitullah, Allah memberikan hukuman segera kepadanya sebagaimana yang terjadi pada As-habul Fiil tentara bergajah yang hendak menghancurkan ka'bah. Sebelum menyebutkan kewajiban haji, Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan kelebihan-kelebihan Baitullah yang menjadikan hati manusia berkeinginan untuk pergi ke sana, kelebihan itu adalah Yaitu orang yang sanggup mendapatkan perbekalan, alat-alat pengangkutan, sehat jasmani dan perjalanan pun aman serta kleluarga yang ditinggalkannya terjamin kehidupannya. Allah Maha Kaya, tidak memerlukan manusia, jin, malaikat dan ibadah mereka.
Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan dia tidaklah termasuk orang musyrik. (95) Katakanlah (Muhammad), "Benarlah (segala yang difirmankan) Allah." Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan dia tidaklah termasuk orang musyri قُلْ صَدَقَ ٱللَّهُ ۗ فَٱتَّبِعُوا۟ مِلَّةَ إِبْرَٰهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ Arab-Latin Qul ṣadaqallāh, fattabi'ụ millata ibrāhīma ḥanīfā, wa mā kāna minal-musyrikīnArtinya Katakanlah "Benarlah apa yang difirmankan Allah". Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik. Ali 'Imran 94 ✵ Ali 'Imran 96 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Penting Mengenai Surat Ali Imran Ayat 95 Paragraf di atas merupakan Surat Ali Imran Ayat 95 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan pelajaran penting dari ayat ini. Didapati sekumpulan penafsiran dari para ahli ilmu mengenai isi surat Ali Imran ayat 95, misalnya sebagaimana berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaKatakanlah oleh mu wahai Rasul, “Maha benar Allah dalam berita yang dikabarkanNya dan dalam ajaran yang disyariatkanNya. Apabila kalian benar dalam kecintaan kalian dan keterkaitan nasab kalian kepada khailullah, Ibrahim , maka ikutilah ajaran agamanya yang telah Allah syariatkan melalui lisan Muhammad . Karena itulah ajaran yang benar yang tidak ada keraguan di dalamnya sama sekali. Dan Ibrahim bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik kepada Allah dalam tauhid dan ibadah kepadaNya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram95. Katakanlah -wahai Nabi-, “Mahabenar Allah tentang berita yang disampaikannya mengenai Ya'qūb Israil -'alaihissalām-, dan tentang semua yang Dia turunkan dan syariatkan. Maka ikutilah agama Ibrahim -'alaihissalām-, karena dia cenderung meninggalkan semua agama yang ada menuju agama Islam. Dan dia tidak termasuk golongan orang-orang yang menyekutukan Allah dengan sesuatupun selama-lamanya.”📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah95. Hai Muhammad, katakanlah kepada orang-orang yang mendustakan “Allah Maha Benar dalam apa yang dikabarkan-Nya, maka ikutilah agama Islam dan teguhlah di atasnya. Dan Ibrahim bukanlah termasuk orang-orang yang menyembah berhala.”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah95. قُلْ صَدَقَ اللهُ ۗ فَاتَّبِعُوا۟ مِلَّةَ إِبْرٰهِيمَ Katakanlah “Benarlah apa yang difirmankan Allah”. Maka ikutilah agama Ibrahim Yakni agama Islam yang aku peluk ini, selama apa yang aku datangkan kepada kalian telah jelas sekali kebenarannya.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia{ فَاتَّبِعُوا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا } "Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus" , { وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ } "dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku yakni Muhammad" [ luqman 15 ], { فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهْ } "maka ikutilah petunjuk mereka yakni para nabi" [ al-an'am 90 ], jika anda memperhatikan ayat-ayat diatas anda akan memahami bahwa ayat-ayat tersebut adalah perintah mengikuti jalan yang benar, agama yang benar, dan petunjuk yang benar, padahal mereka adala para pemimpin yang telah diampuni dosa-dosanya, ayat-ayat ini mengajrkan kepada ummat agar mereka tidak mengikut kepada diri-diri para pemimpin itu walaupun kedudukan mereka tinggi, melainkan mereka mengikut kepada petunjuk yang dibawakan, dan jika mereka tergelincir dari manhaj yang benar maka akan terbuang jauh dari kebenaran. Inilah pelajaran penting dan sangat bermanfaat jika setiap muslim memahaminya, dan mereka akan selamat dari buruknya sifat fanatisme.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah95 Katakanlah wahai Nabi “Allah Maha benar atas firman-Nya”. Maka dari itu, ikutilah agama yang diseru oleh penutup para Nabi yang mengikuti agama Ibrahim yang lurus. Ibrahim adalah orang yang benar dan lurus, dan bukan termasuk orang yang menyeleweng dari kebenaran juga bukan orang yang musyrikMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahKatakanlah,“Maha benar Allah.” Maka, ikutilah agama Ibrahim yang lurus dan dia tidaklah termasuk orang-orang musyrik.📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H95. Maksudnya; katakanlah, Maha Benar Allah dalam segala yang di firmankannya dan siapakah yang lebih benar perkataan dan ucapanya dari pada Allah? Dalam ayat ini telah di jelaskan tentang benarnya kerasulan Nabi Muhammad, keterangan-keterangan yang jelas tentang dakwahnya dan bathilnya apa yang diyakini oleh orang-orang yang menyimpang dari ahli kitab yaitu orang-orang yang mendustakan Rasulnya dan mereka menolak dakwahnya. Maha Benar Allah dalam perkara itu dan dia telah meyakinkan hamba-hambaNya akan hal tersebut dengan bukti-bukti yang nyata yang jelas dan hujjah-hujjah yang kuat yang akan mengguncang gunung dan menundukan orang-orang. Karena itu wajiblah manusia pada saat itu mengikuti ajaran Ibrahim, yaitu mengesakan Allah semata yang tidak ada sekutu bagiNya, mempercayai seluruh Rasul yang diutus oleh Allah, dan setiap kitab yang di turunkan olehnya dan berpaling dari agama-agama yang bathil dan menyimpang yang bertentangan dengan tauhid dan berlepas diri dari kesyirikan.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Ali Imran ayat 95 Katakanlah "Allah telah benar".Lantaran itu, turutlah agama Ibrahim yang lurus; dan bukanlah ia seorang daripada kaum dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, mana Beliau Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam berada di atasnya. 'Yang lurus' di sini maksudnya menyelisihi semua agama selain Islam. Agama Nabi Ibrahim adalah Islam, karena Beliau di atas tauhid dan tidak berada di atas syirk.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali Imran Ayat 95Setelah nyata kebohongan orang-orang yahudi, maka Allah memerintahkan kepada nabi Muhammad, katakanlah, benarlah segala yang difirmankan Allah dan ketetapan-Nya tentang makanan. Maka ikutilah agama ibrahim yang lurus, yaitu penyerahan diri kepada Allah secara tulus tanpa sedikit pun keraguan, dan tidak menyekutukan Allah dengan apa pun dan siapa pun, karena dia, ibrahim, tidaklah termasuk orang musyrik. Dia sangat dihormati orang yahudi dan nasrani dan dia pantas menjadi teladan umat manusia. Dalam ayat ini Allah menjelaskan kedudukan masjidilharam dan kakbah yang nabi ibrahim terlibat dalam pembangunannya. Allah menegaskan bahwa sesungguhnya rumah tempat ibadah yang pertama dibangun untuk manusia, ialah baitullah yang di bakkah yakni mekah yang diberkahi dengan banyak kebajikan duniawi maupun ukhrawi secara berkesinambungan dan tiada terputus, dan menjadi petunjuk, yaitu sebagai kiblat dan pusat kegiataan beribadah kepada Allah serta harapan untuk mengunjunginya bagi seluruh alam di masa lampau, sekarang, maupun yang akan datang lihat surah ibrahim/14 37.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah beberapa penjabaran dari beragam ahli tafsir terhadap isi dan arti surat Ali Imran ayat 95 arab-latin dan artinya, moga-moga menambah kebaikan bagi ummat. Sokong kemajuan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan Artikel Cukup Sering Dikaji Nikmati banyak topik yang cukup sering dikaji, seperti surat/ayat Az-Zumar 53, Al-Qari’ah, Al-Ma’idah 3, An-Nashr, Quraisy, Yusuf. Ada pula Bismillah, An-Nisa 59, An-Naziat, Al-Lahab, Al-Ashr, Al-Kahfi 1-10. Az-Zumar 53Al-Qari’ahAl-Ma’idah 3An-NashrQuraisyYusufBismillahAn-Nisa 59An-NaziatAl-LahabAl-AshrAl-Kahfi 1-10 Pencarian surah al-muddassir ayat 1-7, al baqarah 72, al baqarah 140, surat al imran 159, al muminun 29 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah QS3:97 Quran Surat Ali ‘Imran Ayat 97 terjemah bahasa indonesia oleh kementrian agama republik indonesia (Kemenag) atau departemen agama (Depag) Muhammad Quraish Shihab, tafsir jalalain (Jalal ad-Din al-Mahalli dan Jalal ad-Din as-Suyuti. disertai juga dengan terjemahan bahasa malaysia oleh Abdullah Muhammad Basmeih. Ali ‘Imran dalam
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبارَكاً وَهُدىً لِلْعالَمِينَ 96 فِيهِ آياتٌ بَيِّناتٌ مَقامُ إِبْراهِيمَ وَمَنْ دَخَلَهُ كانَ آمِناً وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعالَمِينَ 97 Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat ibadah manusia ialah Baitullah yang di Bakkah Mekah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata di antaranya maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya Baitullah itu menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu dari semesta alam. Allah Swt. memberitahukan bahwa rumah yang mula-mula dibangun untuk manusia, yakni untuk tempat ibadah dan manasik mereka, di mana mereka melakukan tawaf dan salat serta ber-i’tikaf padanya. {لَلَّذِي بِبَكَّةَ} ialah Baitullah yang di Bakkah. Ali Imran 96 Yakni Ka’bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim Al-Khalil yang diklaim oleh masing-masing dari dua golongan, yaitu orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani; bahwa mereka berada di dalam agama Nabi Ibrahim dan tuntunannya, tetapi mereka tidak mau ber-haji ke Baitullah yang dibangun olehnya atas perintah Allah untuk tujuan itu, padahal Nabi Ibrahim telah menyerukan kepada manusia untuk melakukan haji ke Baitullah. Seperti yang dinyatakan di dalam firman-Nya {مُبَارَكًا} yang diberkahi. Ali Imran 96 Yaitu diberkahi sejak awal pembangunannya. {وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ} Yang menjadi petunjuk bagi semua manusia. Ali Imran 96 Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Al-A’masy, dari Ibrahim At-Taimi, dari ayahnya, dari Abu Zar yang telah menceritakan Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, masjid manakah yang mula-mula dibangun?” Nabi Saw. menjawab, “Masjidil Haram.” Aku bertanya, “Sesudah itu mana lagi?” Nabi Saw. menjawab, “Masjidil Aqsa.” Aku bertanya, “Berapa lama jarak di antara keduanya?” Nabi Saw. menjawab.”Empat puluh tahun.” Aku bertanya, “Kemudian masjid apa lagi?” Nabi Saw. bersabda, “Kemudian tempat di mana kamu mengalami waklu salat, maka salatlah padanya, karena semuanya adalah masjid.” Imam Bukhari dan Imam Muslim mengetengahkannya melalui hadis Al-A’masy dengan lafaz yang sama. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Muhammad ibnus Sabah, telah menceritakan kepada kami Sa’id ibnu Sulaiman, dari Syarik, dari Mujahid, dari Asy-Sya’bi, dari Ali sehubungan dengan firman-Nya Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat ibadah manusia ialah Baitullah yang di Bakkah Mekah yang diberkahi. Ali Imran 96 Memang banyak rumah yang dibangun sebelum Masjidil Haram, tetapi Baitullah adalah rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadah. Ibnu Abu Hatim mengatakan pula dan telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnur Rabi’, telah menceritakan kepada kami Abul Ahwas, dari Sammak, dari Khalid ibnu Ur’urah yang menceritakan bahwa ada seorang lelaki berdiri, lalu menuju kepada sahabat Ali dan bertanya, “Sudikah engkau menceritakan kepadaku tentang Baitullah, apakah ia merupakan rumah yang mula-mula dibangun di bumi ini?” Sahabat Ali menjawab, “Tidak, tetapi Baitullah merupakan rumah yang mula-mula dibangun mengandung berkah, yaitu maqam Ibrahim; dan barang siapa memasukinya, menjadi amanlah dia.” Kemudian Ibnu Abu Hatim menuturkan asar ini hingga selesai, yaitu menyangkut perihal pembangunan Baitullah yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim. Kami mengetengahkan asar ini secara rinci di dalam permulaan tafsir surat Al-Baqarah, hingga tidak perlu diulangi lagi dalam bab ini. As-Saddi menduga bahwa Baitullah merupakan rumah yang mula-mula dibangun di bumi ini secara mutlak. Akan tetapi, pendapat Ali yang benar. Adapun mengenai hadis yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi di dalam kitabnya yang berjudul Dalailun Nubuwwah mengenai pembangunan Ka’bah yang ia ketengahkan melalui jalur Ibnu Luhai’ah, dari Yazid ibnu Habib, dari Abul Khair, dari Abdullah ibnu Amr ibnul As secara marfu’ yaitu Allah mengutus Jibril kepada Adam dan Hawa, membawa perintah kepada keduanya agar keduanya membangun Ka’bah. Maka Adam membangunnya, kemudian Allah memerintahkan kepadanya untuk melakukan tawaf di sekeliling Ka’bah. Dikatakan kepadanya, “Engkau adalah manusia pertama yang beribadah di Baitullah, dan ini merupakan Baitullah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadah manusia.” Maka sesungguhnya hadis ini merupakan salah satu dari mufradat hadis yang hanya diriwayatkan oleh satu orang Ibnu Luhai’ah, sedangkan Ibnu Luhai’ah orangnya dinilai daif. Hal yang mirip kepada kebenaran —hanya Allah Yang Maha Mengetahui—bila hadis ini dikatakan mauquf hanya sampai kepada Abdullah ibnu Amr. Dengan demikian, berarti kisah ini termasuk ke dalam kategori kedua hadis daif lainnya yang keduanya diperoleh oleh Abdullah ibnu Amr pada saat Perang Yarmuk, yaitu diambil dari kisah Ahli Kitab. ******************* Firman Allah Swt. لَلَّذِي بِبَكَّةَ ialah Baitullah yang di Bakkah Mekah. Ali Imran 96 Bakkah merupakan salah satu nama lain dari kota Mekah yang terkenal. Menurut suatu pendapat, dinamakan demikian karena kota Mekah dapat membuat hina orang-orang yang zalim dan yang angkara murka. Dengan kata lain, mereka menjadi hina dan tunduk bila memasukinya. Menurut pendapat yang lainnya lagi, dinamakan demikian karena manusia berdesak-desakan padanya. Qatadah mengatakan, sesungguhnya Allah membuat manusia berdesak-desakan di dalamnya, hingga kaum wanita dapat salat di depan kaum laki-laki; hal seperti ini tidak boleh dilakukan selain hanya di dalam kota Mekah. Hal yang sama diriwayatkan pula dari Mujahid, Ikrimah, Sa’id ibnu Jubair, Amr ibnu Syu’aib, dan Muqatil ibnu Hayyan. Hammad ibnu Salamah meriwayatkan dari Ata ibnus Saib, dari Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa batas Mekah mulai dari Al-Faj sampai ke Tan’im, sedangkan Bakkah batas-nya dari Baitullah sampai ke Al-Batha. Syu’bah meriwayatkan dari Al-Mugirah, dari Ibrahim, bahwa Bakkah ialah Baitullah dan Masjidil Haram. Hal yang sama dikatakan pula oleh Az-Zuhri. Ikrimah dalam salah satu riwayat dan Maimun ibnu Mihran mengatakan bahwa Baitullah dan sekitarnya dinamakan Bakkah, sedangkan selain itu dinamakan Mekah. Abu Malik, Abu Saleh, Ibrahim An-Nakha’i, Atiyyah Al-Aufi, dan Muqatil ibnu Hayyan mengatakan bahwa Bakkah ialah tempat Baitullah berada, sedangkan selain itu dinamakan Mekah. Mereka menyebutkan beberapa nama lain yang banyak bagi Mekah, yaitu Bakkah, Baitul Atiq, Baitul Haram, Baladul Amin, Al-Mamun, Ummu Rahim, Ummul Qura, Salah, Al-Arsy, Al-Qadis karena menyucikan dosa-dosa, Al-Muqaddasah, An-Nasah, Al-Basah, Al-Balsah, Al-Hatimah, Ar-Ras, Kausa, Al-Baldah, Al-Bunyah, dan Al-Ka’bah. ******************* Firman Allah Swt. فِيهِ آياتٌ بَيِّناتٌ Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata. ali Imran 97 Yaitu tanda-tanda yang jelas menunjukkan bahwa bangunan tersebut dibangun oleh Nabi Ibrahim, dan Allah memuliakan serta menghormatinya. Kemudian Allah Swt. berfirman مَقامُ إِبْراهِيمَ maqam Ibrahim. ali Imran 97 Yaitu sarana yang dipakai oleh Nabi Ibrahim ketika bangunan Ka’bah mulai meninggi untuk meninggikan fondasi dan temboknya. Sarana ini dipakai untuk tangga tempat berdiri, sedangkan anaknya yaitu Nabi Ismail menyuplai bebatuan. Pada mulanya maqam Ibrahim ini menempel pada dinding Ka’bah, kemudian pada masa pemerintahan Khalifah Umar ibnul Khattab maqam tersebut dipindahkan ke sebelah timur Ka’bah hingga memudahkan bagi orang-orang yang bertawaf dan tidak berdesak-desakan dengan orang-orang yang salat di dekatnya sesudah melakukan tawaf. Karena Allah Swt. telah memerintahkan kepada kita agar melakukan salat di dekat maqam Ibrahim, yaitu melalui firman-Nya {وَاتَّخِذُوا مِنْ مَّقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى} Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat salat. Al-Baqarah 125 Dalam pembahasan terdahulu telah kami kemukakan hadis-hadis mengenai hal ini, maka tidak perlu diulangi lagi dalam bab ini. Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata di antaranya maqam Ibrahim. Ali Imran 97 Yakni antara lain ialah maqam Ibrahim dan tanda-tanda lainnya. Menurut Mujahid, bekas kedua telapak kaki Nabi Ibrahim di maqamnya mempakan tanda yang nyata. Hal yang sama dikatakan pula dalam riwayat lain dari Umar ibnu Abdul Aziz, Al-Hasan, Qatadah, As-Saddi, Muqatil ibnu Hayyan, dan lain-lainnya. Abu Talib mengatakan dalam salah satu bait syair dari qasidah Lamiyah yang terkenal, yaitu Pijakan kaki Nabi Ibrahim pada batu itu tampak nyata bekas kedua telapak kakinya yang telanjang tanpa memakai terompah. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id dan Amr Al-Audi; keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Waki’, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Ibnu Juraij, dari Ata, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya maqam Ibrahim. Ali Imran 97 Bahwa yang dimaksud dengan maqam Ibrahim ialah tanah suci seluruhnya. Sedangkan menurut lafaz Amr disebutkan bahwa Al-Hijir seluruhnya adalah maqam Ibrahim. Telah diriwayatkan dari Sa’id ibnu Jubair bahwa dia pernah mengatakan, “Haji itu maqam Ibrahim.” Demikianlah yang aku lihat di dalam kitab salinannya, barangkali yang dimaksud ialah Al-Hijir seluruhnya adalah maqam Ibrahim. Hal ini telah diterangkan pula oleh Mujahid. ******************* Firman Allah Swt. وَمَنْ دَخَلَهُ كانَ آمِناً barang siapa memasukinya, menjadi amanlah dia. Ali Imran 97 Yaitu memasuki lingkungan Mekah yang diharamkan disucikan. Apabila orang yang dalam ketakutan memasukinya, menjadi amanlah dia dari semua kejahatan. Hal yang sama terjadi pula di masa Jahiliah, seperti yang dikatakan oleh Al-Hasan Al-Basri dan lain-lain-nya. Disebutkan bahwa pernah ada seorang lelaki melakukan pembunuhan, lalu ia memakai kain wol pada lehernya dan memasuki Masjidil Haram. Ketika anak laki-laki si terbunuh menjumpainya, ia tidak menyerangnya sebelum keluar dari lingkungan Masjidil Haram. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Abu Yahya At-Tamimi, dari Ata, dari Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya barang siapa memasukinya, menjadi amanlah dia. Ali Imran 97 Bahwa barang siapa yang berlindung di Baitullah, maka Baitullah melindunginya. Tetapi Baitullah tidak memberikan naungan, tidak juga makanan dan minuman; dan bila ia keluar darinya, maka ia pasti dihukum karena dosanya. Seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنا حَرَماً آمِناً وَيُتَخَطَّفُ النَّاسُ مِنْ حَوْلِهِمْ Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan negeri mereka tanah suci yang aman, sedangkan manusia sekitarnya rampok-merampok. Al-Ankabut 67, hingga akhir ayat. فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هذَا الْبَيْتِ الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini Ka’bah. Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan. Quraisy 3-4 Sehingga disebutkan bahwa termasuk hal yang diharamkan di dalam kota Mekah ialah dilarang memburu binatang buruannya dan menghardiknya dari sarangnya, dilarang pula memotong pepohonannya serta mencabut rerumputannya. Seperti yang dinyatakan di dalam banyak hadis dan asar mengenainya dari sejumlah sahabat secara marfu’ dan mauquf. Di dalam kitab Sahihain menurut lafaz Imam Muslim dari Ibnu Abbas disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda pada hari kemenangan atas kota Mekah Tidak ada hijrah lagi, tetapi yang ada adalah jihad dan niat; dan apabila kalian diseru untuk berjihad, maka berangkatlah. Pada hari kemenangan atas kota Mekah Nabi Saw. bersabda pula Sesungguhnya negeri kota ini diharamkan oleh Allah sejak Dia menciptakan langit dan bumi, maka ia haram karena diharamkan oleh Allah sampai hari kiamat. Dan sesungguhnya tidak dihalalkan melakukan peperangan di dalamnya sebelumku, dan tidaklah dihalalkan bagiku kecuali hanya sesaat dari siang hari. Maka ia kembali menjadi haram karena diharamkan oleh Allah hingga hari kiamat; pepohonannya tidak boleh ditebang, binatang buruannya tidak boleh diburu, barang temuannya tidak boleh dipungut kecuali bagi orang yang hendak mempermaklumatkannya, dan rerumputannya tidak boleh dicabut. Lalu Al Abbas berkata mengajukan usulnya, “Wahai Rasulullah, kecuali izkhir, karena sesungguhnya izkhir digunakan oleh mereka untuk atap rumah mereka.” Maka Nabi Saw. bersabda Terkecuali izkhir sejenis rumput ilalang. Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan pula hal yang semisal atau yang sama melalui sahabat Abu Hurairah Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan pula dari Abu Syuraih Al-Adawi —menurut lafaz yang ada pada Imam Muslim— bahwa ia pernah berkata kepada Amr ibnu Sa’id yang sedang melantik delegasi-delegasinya yang akan berangkat ke Mekah, “Izinkanlah kepadaku, wahai Amirui Muminin. Aku akan menceritakan kepadamu sebuah hadis yang dikatakan oleh Rasulullah Saw. pada keesokan harinya setelah kemenangan atas kota Mekah, aku mendengarnya dengan kedua telingaku ini dan kuhafalkan dalam kalbuku serta aku saksikan dengan mata kepalaku sendiri ketika beliau Saw. mengucapkannya. Sesungguhnya pada mulanya beliau memanjatkan puja dan puji kepada Allah Swt., kemudian bersabda Sesungguhnya Mekah ini diharamkan oleh Allah dan bukan diharamkan oleh manusia. Karena itu, tidak halal bagi seorang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian mengalirkan darah di dalamnya, atau menebang suatu pohon padanya. Apabila ada seseorang menghalalkannya dengan alasan bahwa Rasulullah Saw. pernah melakukan peperangan di dalamnya, maka katakanlah oleh kalian kepadanya, Sesungguhnya Allah telah memberikan izin kepada Nabi-Nya, tetapi Dia tidak mengizinkan bagi kalian, dan sesungguhnya Allah hanya memberikan izin kepadaku melakukan peperangan di dalamnya sesaat dari siang hari. Dan sekarang keharaman kota Mekah telah kembali seperti semula, sama dengan keharaman yang sebelumnya. Maka hendaklah orang yang hadir menyampaikan berita ini kepada yang gaib tidak hadir’.” Ketika ditanyakan kepada Abu Syuraih, “Apa yang dikatakan oleh Amr kepadamu?” Abu Syuraih menjawab bahwa Amr berkata, “Aku lebih mengetahui hal tersebut daripada kamu, hai Abu Syuraih. Sesungguhnya Kota Suci Mekah ini tidak memberikan perlindungan kepada orang yang maksiat, tidak bagi orang yang lari setelah membunuh, tidak pula orang yang lari karena menimbulkan kerusakan.” Telah diriwayatkan dari Jabir bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda Tidak dihalalkan bagi seorang pun membawa senjata di Mekah. Hadis riwayat Imam Muslim. Diriwayatkan dari Abdullah ibnu Addi ibnul Hamra Az-Zuhri, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda kepada kota kelahirannya seraya berdiri di Harurah, pasar Mekah Demi Allah, sesungguhnya engkau adalah sebaik-baik bumi Allah dan bumi Allah yang paling dicintai oleh-Nya. Seandainya aku tidak dikeluarkan darimu, niscaya aku tidak akan keluar. Hadis riwayat Imam Ahmad —lafaz ini menurutnya—, Imam Turmuzi, Imam Nasai, dan Imam Ibnu Majah. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini berpredikat hasan sahih, demikian pula telah disahihkan yang semisalnya dari hadis Ibnu Abbas. Imam Ahmad telah meriwayatkan pula hadis yang sama dari Abu Hurairah. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Bisyr ibnu Adam ibnu binti Azar As-Saman, telah menceritakan kepada kami Bisyr ibnu Asim, dari Zuraiq ibnu Muslim Al-A’ma maula Bani Makhzum, telah menceritakan kepadaku Ziyad ibnu Abu Iyasy, dari Yahya ibnu Ja’dah ibnu Hubairah sehubungan dengan Firman-Nya Barang siapa memasukinya, menjadi amanlah dia. Ali Imran 97 Yang dimaksud ialah aman dari api neraka. Semakna dengan pendapat ini hadis yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi. Disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Abul Hasan Ali ibnu Ahmad ibnu Abdan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Ubaid, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Sulaiman ibnul Wasiti, telah menceritakan kepada kami Sa’id ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Ibnul Muammal, dari Ibnu Muhaisin, dari Atha,dari Abdullah ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda Barang siapa memasuki Baitullah, berarti dia masuk ke dalam kebaikan dan keluar dari keburukan, serta ia keluar dalam keadaan diampuni baginya. Kemudian Imam Baihaqi mengatakan bahwa hadis ini hanya diriwayatkan oleh Abdullah ibnul Muammal sendiri, sedangkan dia orangnya tidak kuat. ******************* Firman Allah Swt. وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah. yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Ali Imran 97 Ayat ini mewajibkan ibadah haji, menurut pendapat jumhur ulama. Sedangkan menurut yang lainnya, ayat yang mewajibkan ibadah haji ialah firman-Nya وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Al-Baqarah 196 Akan tetapi, pendapat yang pertama lebih kuat. Banyak hadis yang beraneka ragam menyatakan bahwa ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam dan merupakan pilar serta fondasinya. Kaum muslim telah sepakat akan hal tersebut dengan kesepakatan yang tidak dapat diganggu gugat lagi. Sesungguhnya melakukan ibadah haji itu hanya diwajibkan sekali dalam seumur hidup berdasarkan keterangan dari nas dan ijma’. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Harun, telah menceritakan kepada kami Ar-Rabi’ ibnu Muslim Al-Qurasyi, dari Muhammad ibnu Ziyad, dari Abu Hurairah yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah berkhotbah kepada kami para sahabat yang isinya mengatakan “Hai manusia, telah difardukan atas kalian melakukan ibadah haji. Karena itu, berhajilah kalian.” Ketika ada seorang lelaki bertanya, “Apakah untuk setiap tahun, wahai Rasulullah?” Nabi Saw. diam hingga lelaki itu mengulangi pertanyaannya tiga kali. Lalu Rasulullah Saw. bersabda, “Seandainya aku katakan, Ya,’ niscaya diwajibkan setiap tahunnya, tetapi niscaya kalian tidak akan mampu.” Kemudian Nabi Saw. bersabda, “Terimalah dariku apa yang aku tinggaikan buat kalian, karena sesungguhnya telah binasa orang-orang sebelum kalian umat-umat terdahulu karena mereka banyak bertanya dan menentang nabi-nabi mereka. Apabila aku perintahkan kepada kalian sesuatu hal, maka kerjakanlah sebagian darinya semampu kalian; dan apabila aku larang kalian terhadap sesuatu, maka tinggalkanlah ia oleh kalian.” Imam Muslim meriwayatkannya dari Zuhair ibnu Harb, dari Yazid ibnu Harun dengan lafaz yang semisal. Sufyan ibnu Husain, Sulaiman ibnu Kasir, Abdul Jalil ibnu Humaid, dan Muhammad ibnu Abu Hafsah meriwayatkan dari Az-Zuhri, dari Abu Sinan Ad-Duali yang namanya adalah Yazid ibnu Umayyah, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. berkhotbah kepada kami yang isinya mengatakan “Hai manusia, sesungguhnya Allah telah mewajibkan atas kalian ibadah haji.” Maka berdirilah Al-Aqra’ ibnu Habis, lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah untuk setiap tahun?” Nabi Saw. bersabda, “Seandainya aku mengatakannya, niscaya akan diwajibkan; dan seandainya diwajibkan, niscaya kalian tidak dapat mengerjakannya dan kalian tidak akan dapat melakukannya. Ibadah haji adalah sekali; maka barang siapa yang lebih dari sekali, maka hal itu haji sunat.” Hadis diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam Abu Daud, Imam Nasai, dan Imam Ibnu Majah serta Imam Hakim melalui hadis Az-Zuhri dengan lafaz yang sama. Syarik meriwayatkannya melalui Sammak, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas dengan lafaz yang semakna. Hal ini diriwayatkan pula melalui hadis Usamah ibnu Zaid. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Mansur ibnu Wardan, dari Abdul A’la ibnu Abdul A’la, dari ayahnya, dari Al-Bukhturi, dari Ali yang mengatakan bahwa ketika ayat berikut diturunkan, yaitu firman-Nya mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Ali Imran 97 Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah untuk setiap tahun?” Rasulullah Saw. diam. Mereka bertanya lagi, “Wahai Rasulullah, apakah untuk setiap tahun?” Nabi Saw. menjawab “Tidak, seandainya aku katakan, Ya,’ niscaya diwajibkan setiap tahunnya.” Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menanyakan kepada Nabi kalian hal-hal yang jika diterangkan kepada kalian niscaya menyusahkan kalian. Al-Maidah 101 Hal yang sama diriwayatkan oleh Imam Turmuzi, Ibnu Majah, dan Imam Hakim melalui hadis Mansur ibnu Wardan. Kemudian Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan garib. Akan tetapi, apa yang dikatakan oleh Imam Turmuzi itu masih perlu dipertimbangkan, mengingat Imam Bukhari mengatakan bahwa Abul Bukhturi belum pernah mendengar dari sahabat Ali Ibnu Majah mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdullah ibnu Numair, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abu Ubaidah, dari ayahnya, dari Al-A’masy ibnu Abu Sufyan, dari Anas ibnu Malik yang menceritakan Mereka para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah ibadah haji itu setiap tahun?” Nabi Saw. menjawab, “Seandainya aku kalakan, Ya,’ niscaya diwajibkan. Dan seandainya diwajibkan, niscaya kalian tidak dapat melakukannya; dan seandainya kalian tidak dapat melakukannya, niscaya kalian akan tersiksa. Di dalam kitab Sahihain disebutkan sebuah hadis melalui Ibnu Juraij, dari Ata, dari Jabir, dari Suraqah ibnu Malik yang mengatakan “Wahai Rasulullah, apakah engkau mengajak kami ber-tamattu’ hanya untuk tahun kita sekarang ini, ataukah untuk selama-lamanya?” Nabi Saw. menjawab, “Tidak, bahkan untuk selamanya.” Menurut riwayat yang lain disebutkan, “Bahkan untuk selama-lamanya.” Di dalam kitab Musnad Imam Ahmad dan kitab Sunan Abu Daud dinyatakan melalui hadis Waqid ibnu Abu Waqid Al-Laisi, dari ayahnya, bahwa Rasulullah Saw. dalam hajinya itu berkata kepada istri-istrinya, “Kemudian mereka kaum wanita menetapi tikar hamparannya,” Abu Isa At-Turmuzi mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdu ibnu Humaid, telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Yazid yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Muhammad ibnu Abbad ibnu Ja’far menceritakan sebuah hadis dari Ibnu Umar Seorang lelaki menghadap kepada Rasulullah Saw., lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang berhaji sesungguhnya?” Rasulullah Saw. menjawab, “Orang yang rambutnya awut-awutan dan kusut pakaiannya karena lama dalam perjalanannya.” Lalu ada lelaki lain menghadap dan bertanya, “Wahai Rasulullah, haji apakah yang lebih utama?” Rasulullah Saw. menjawab, “Mengeraskan bacaan talbiyah dan berkelompok-kelompok.” Lalu datang lagi lelaki yang lainnya dan bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan as-sabil itu?” Rasulullah Saw. menjawab, “Bekal dan kendaraan.”
Surat Ali 'Imran Ayat 96 إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Ingin rezeki berlimpah dengan berkah?

Surah Ali Imran adalah surah ke-3 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 200 ayat dan termasuk surah Madaniyah. Dari permulaan surat hingga ayat delapan puluh tiga merupakan ayat yang turun berkenaan dengan delegasi Najran. Banyak manfaat membaca surah ini. Salah satunya, yaitu mendapatkan pahala berlipat ganda. Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Barangsiapa membaca akhir surah Ali Imran pada malam hari, niscaya ditulis untuknya pahala seperti pahala orang yang beribadah 10 malam.” Berikut ini sebagian ayat dari surah Ali Imran baca juga Surah Ali Imran Ayat 196-200, Lengkap dengan Artinya Surah Ali Imran Ayat 181-185, Lengkap dengan Artinya Surah Ali Imran Ayat 191-195, Lengkap dengan Artinya Ayat ke 96 اِنَّ اَوَّلَ بَيۡتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَـلَّذِىۡ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلۡعٰلَمِيۡنَ‌‌ۚ Inna awwala Baitinw wudi'a linnaasi lallazii bi Bakkata mubaarakanw wa hudal lil 'aalamiin Artinya "Sesungguhnya rumah ibadah pertama yang dibangun untuk manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah Mekah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam." Ayat ke 97 فِيۡهِ اٰيٰتٌ ۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبۡرٰهِيۡمَۚ وَمَنۡ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ‌ؕ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الۡبَيۡتِ مَنِ اسۡتَطَاعَ اِلَيۡهِ سَبِيۡلًا ‌ؕ وَمَنۡ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِىٌّ عَنِ الۡعٰلَمِيۡنَ Fiihi Aayaatum baiyinaatum Maqoomu Ibraahiima wa man dakhalahuu kaana aaminaa; wa lillaahi 'alan naasi Hijjul Baiti manis tataa'a ilaihi sabiilaa; wa man kafara fa innal laaha ghaniyyun 'anil 'aalamiin Artinya "Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, di antaranya maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya Baitullah amanlah dia. Dan di antara kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari kewajiban haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam."

SurahAl-A'la (Bahasa Arab:الْأعلى) adalah surat ke 87 dalam Al Qur'an.Surat ini tergolong surat makiyyah yang terdiri atas 19 ayat. Dinamakan Al A’laa yang berarti Yang paling tinggi diambil dari perkataan Al A’laa yang terdapat pada ayat pertama surat ini.Muslim meriwayatkan dalam kitab Al Jumu'ah, dan diriwayatkan pula oleh Ashhaabus Sunan, dari Nu'man bin Basyir Surah / Chapter Languages Arabic images with tashkeel without tashkeel Tafsir الجلالين English Transliteration Sahih International Muhsin Khan Pickthall Yusuf Ali Shakir Dr. Ghali Other Languages Albanian Azerbaijani Bosnian Chinese Czech Dutch Farsi Finnish French German Hausa Indonesian Italian Japanese Korean Malay Malayalam Maranao Norwegian Polish Portuguese Romanian Russian Somali Spanish Swahili Swedish Tatar Thai Turkish Urdu Uzbek Bangla Tamil Loading... Surat 'Āli `Imrān Family of Imran - سورة آل عمران Sahih InternationalIn it are clear signs [such as] the standing place of Abraham. And whoever enters it shall be safe. And [due] to Allah from the people is a pilgrimage to the House - for whoever is able to find thereto a way. But whoever disbelieves - then indeed, Allah is free from need of the worlds. Copyright © All rights reserved. VTUQ7.
  • kjt9ulhux7.pages.dev/91
  • kjt9ulhux7.pages.dev/180
  • kjt9ulhux7.pages.dev/327
  • kjt9ulhux7.pages.dev/794
  • kjt9ulhux7.pages.dev/90
  • kjt9ulhux7.pages.dev/573
  • kjt9ulhux7.pages.dev/134
  • kjt9ulhux7.pages.dev/154
  • kjt9ulhux7.pages.dev/434
  • kjt9ulhux7.pages.dev/74
  • kjt9ulhux7.pages.dev/855
  • kjt9ulhux7.pages.dev/377
  • kjt9ulhux7.pages.dev/44
  • kjt9ulhux7.pages.dev/496
  • kjt9ulhux7.pages.dev/478
  • surat al imran ayat 96 97 latin