Dalamhadist yan diriwayatkan Sayyidah 'Aisyah r.a, asbabun nuzul Surat al-Alaq ayat 1-5 bermula ketika Nabi Muhammad sedang menyepi di Gua Hira. Keinginan 'uzlah di Gua Hira ketika sebelumnya Rasulallah SAW sering mengalami mimpi yang begitu jelas seperti cahaya di pagi hari.
Ilustrasi Al Quran Kitab Suci Umat Islam Foto Berbekal ilmu pengetahuan dan wawasan yang mumpuni, manusia dapat menyadari dan membuktikan kebesaran Allah Swt. Dream – Surat Al Alaq merupakan surat ke-96 dalam Al Quran. Surat Al Alaq ini turun di kota Mekah sehingga masuk dalam golongan surat Makkiyah. Surat Al Alaq terdiri dari 19 ayat yang artinya segumpal darah yang diambil dari kata Alaq. Surat ini menerangkan bahwa manusia tercipta dari segumpal darah. BACA JUGA Makna Surat Al-Alaq Ayat 1-5 Sebagai Wahyu Pertama Isi kandungan surat al Alaq ayat 1-5, Allah Swt menjelaskan bahwa Islam sebagai agama yang sempurna sangat memerhatikan perkembangan ilmu pengetahuan. Umat islam diwajibkan menuntut ilmu sejak buaian hingga ke liang lahat. Berbekal ilmu pengetahuan dan wawasan yang mumpuni, manusia dapat menyadari dan membuktikan kebesaran Allah Swt. Melalui surat ini Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk mencari tahu siapa Tuhan yang menciptakannya dan memuliakannya dengan segala kemampuan. Sayangnya, banyak manusia yang tidak ingat darimana dia berasal dan kurang beryukur atas nikmat-Nya. Terdapat sejarah yang terkenal mengenai ayat 1-5 surat Al Alaq adalah ayat-ayat yang pertama kali diturunkan. Lima ayat pertama surat Al Alaq ini diturunkan ketika Nabi Muhammad SAW bertafakur di Gua Hira. Dilansir dari beberapa sumber berikut surat Al Alaq ayat 1 hingga 19. Lebih jelasnya berikut ini Dream ulas tentang bacaan surat Al Alaq ayat 1-5 arab, latin, arti lengkap dengan asbabun nuzulnya seperti dilansir dari berbagai sumber. 1 dari 4 halaman Berikut bacaan lengkap surat Al Alaq ayat 1-5 arab, latin beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia, seperti dikutip dari © Iqra` bismi rabbikallazi khalaq. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, © khalaqal-insana min 'alaq. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. © iqra` wa rabbukal-akram. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, © allazi allama bil-qalam. Yang mengajar manusia dengan perantara kalam pena. © allamal-insana ma lam ya’lam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. 2 dari 4 halaman Asbabun Nuzul Surat Al Alaq Ayat 1-5 Dalam sebuah hadis yang pernah diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah radhiyallahu anhu, asbabun nuzul surat al alaq ayat 1-5 diawalai saat Rasulullah Saw sedang menepi di Gua Hira’. Keinginan uzlah atau berdiam diri di Gua Hira’ ketika sebelumnya beliau Saw sering mengalami mimpi yang begitu jelas seperti cahaya di pagi hari. © Ketika uzlah di Gua Hira’, Rasulullah Saw didatangi malaikat Jibril yang menyuruhnya untuk membaca. Jibril berkata, iqra’ bacalah. Perintah itu diulang sebanyak 3 kali. Kemudian Rasulullah Saw menjawab, saya tidak bisa membaca’ sebanyak tiga kali pula. Setelah itu malaikat Jibril membacakan surat al Alaq ayat 1-5. Malaikat Jibril pun meninggalkan Rasulullah Saw seorang diri dengan badan gemetar dan perasaan takut. Kemudian beliau Saw langsung pulang menemui Siti Khadijah seraya meminta diselimuti. Lalu menceritakan kejadian di Gua Hira’ kepada istrinya. Singkat cerita Siti Khadijah mengajak Rasulullah Saw menemui pamannya, Waraqah bin Naufal. Paman Siti Khadijah ini merupakan pendeta Nasrani yang sangat memahami isi kandungan kitab Injil. Sayyidah Khadijah meminta pamannya itu untuk menjelaskan kejadian yang menimpa Rasulullah Saw. Lalu Rasulullah Saw menceritakan kejadian yang menimpanya kepada Pendeta Nasrani tersebut. Kemudian sang pendeta menjelaskan bahwa kejadian itu merupakan pertanda kenabian Rasulullah Saw. Bahkan, Waraqah juga memaparkan tantangan yang akan dihadapi Nabi Muhammad dalam menyampaikan risalah kenabian nantinya. Waraqah berkata jika ia masih diberi umur panjang, maka ia akan membela dan melindungi Rasulullah Saw dari orang-orang yang memusuhinya. 3 dari 4 halaman Kandungan Surat Al Alaq Ayat 1-5 © Kandungan surat al Alaq ayat 1-5 adalah sebagai berikut 1. Pentingnya Ilmu Pengetahuan Kandungan surat Al Alaq yang pertama adalah membincang betapa pentingnya ilmu pengetahuan dan seruan untuk menuntut ilmu. Umat Islam diwajibkan mencari ilmu dari buaian hingga ke liang lahat. Selama masih hidup, tidak ada alasan bagi umat Islam untuk bermalas-malasan tidak mencari ilmu. Padahal perintah menuntut ilmu sudah dijelaskan dalam surat Al Alaq ayat 1-5. 2. Proses Penciptaan Manusia Surat Al Alaq ayat 1-5 juga berisi kandungan tentang proses penciptaan manusia. Dipaparkan bahwa manusia berasal dari segumpal darah. Ilmu pengetahuan modern menyebutkan segumpal darah itu merupakan pertemuan antara sel telur dan sel sperma di dalam Rahim. Allah menciptakan manusia dengan bentuk yang sebaik-baiknya. 3. Anjuran Banyak Membaca Kandungan surat al Alaq memerintahkan manusia untuk membaca supaya mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang banyak. Berbagai disiplin ilmu perlu dipelajari supaya kita menjadi manusia bijaksana yang tidak mudah menyalahkan orang lain karena berbeda pendapat. Semakin banyak membaca, maka pikiran kita semakin terbuka dan tidak mudah menyalahkan lainnya. Objek untuk membaca pun sangatlah luas, yakni segala hal yang ada di sekeliling kita. Maka tidak ada alasan lagi untuk malas membaca bukan? Al Quran sudah memerintahkan dengan tegas loh, Sahabat Dream! 4 dari 4 halaman 4. Dukungan Mencari Ilmu Pengetahuan Allah mengajarkan kepada manusia dengan perantara kalam. Manusia bisa mencatat semua ilmu pengetahuan yang telah didapatkannya. Sehingga ilmu pengetahuan dapat diturunkan ke generasi selanjutnya. © Anda saja para ulama dan ilmuwan terdahulu tidak menulis dan membukukan karya-karyanya, maka tentu generasi sekarang tidak mungkin bisa mempelajari karya klasik. Padalah karya terdahulu sangat penting untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan terdahulu penting untuk dikaji dan dikritisi. Tidak semata-mata diterima belaka. 5. Segala Ilmu Datangnya dari Allah Kandungan surat Al Alaq selanjutnya adalah bahwa segala ilmu pengetahuan datangnya dari Allah. Manusia lahir ke bumi tidak mebawa apa apa dan tidak mengetahui apa-apa. Allah lah yang mengajarkan manusia tentang ilmu pengetahun itu. Maka jangan sampai ilmu pengetahuan menjadikan manusia sombong dan melupakan Tuhan yang mengajarinya. Sudah selayaknya ilmu pengetahuan membuat kita semua semakin dekat dengan Tuhan. Karena sejatinya, ilmu pengetahuan adalah jalan menuju sang Esa. Dilansir dari berbagai sumber Artikel TrendingPotongan SurahAl QuranBaca Alquran Daftarkan email anda untuk berlangganan berita terbaru kami Terkait Jangan Lewatkan Editor's Pick Negara Terindah di Dunia, Peringkat Kedua Diduduki Selandia Baru Negara Terindah di Dunia, Kolombia di Peringkat Tiga Rutinkan Pakai Hyaluronic Acid, Kulit Jadi Kenyal dan Lembut Makeup Sunset, Cocok untuk Hijaber yang Ingin Tampak Fresh Simpel Style Dian Pelangi, Bisa Jadi Inspirasi Outfit Kuliah Trending Pengertian Haji Tamattu, Bacaan Niat, dan Tata Caranya Agar Lancar Melaksanakannya Rio Lazuardy - Managing HR Challenges In Daily Practice BPKH Talks Kisah Mengharukan di Balik Haji Wada’, Tanda Perpisahan Rasulullah SAW dengan Umatnya Potret Rumah Pria Tangerang Berbobot 300 Kg yang Dievakuasi Pakai Forklift, Ternyata Hanya Tinggal dengan Sang Ibu! Reaksi Tak Terduga Maia Estianty Setelah Sang Suami Dikabarkan Selingkuh dengan Teman Dekatnya Negara Terindah di Dunia, Indonesia Berada di Puncak Pengakuan Dunia 9 Potret Orang-Orang Obesitas yang Viral, Terakhir Paling Parah, Beberapa Sudah Meninggal Dunia! Negara Terindah di Dunia, Peringkat Kedua Diduduki Selandia Baru
5 Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. b. Asbabun Nuzul. Pada awal kerasulan Muhammad , beliau berkhalwat (meningalkan keramaian) di Goa Hira. Setelah beberapa hari beliau menerima wahyu yang pertama Surat Al 'Alaq 1-5.Dalam keadaan kedingingan, beliau menemui Khadijah dan menceritakan yang telah terjadi.
Kandungan Surat al-Alaq Asbabun nuzul Surat al-Alaq ayat 1 sampai 5 berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan perintah gemar membaca. Surat al-Alaq termasuk salah satu surat Makkiyah. Surat al-Alaq terdiri dari 19 belas ayat dan merupakan surat yang 96. - Dalam Surat al-Alaq ayat satu sampai lima, Allah SWT menjelaskan bahwa Islam sebagai agama yang sempurna, sangat memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan. Kewajiban menuntut ilmu dibebankan kepada umat Islam sejak dalam ayunan sampai ajal menjemput. Berbekal ilmu pengetahuan dan wawasan yang mumpuni, manusia dapat menyadari dan mebuktikan akan kebesaran Tuhannya. Surat al-Alaq ayat 1-5 menjadi salah satu landasan hukum bagi umat Islam dalam menjungjung tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan. Berikut penjelan asbabun nuzul Surat al-Alaq ayat satu sampai limaاقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ 1 خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ 2 اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ 3 الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ 4 عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ 5 “Bacalah dengan menyebut Tuhanmu yang menciptakan alam semesta. Dia telah menciptakan manusia dari alaq segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang pemurah. Yang mengejarkan manusia dengan pena. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya". Dalam hadist yan diriwayatkan Sayyidah 'Aisyah asbabun nuzul Surat al-Alaq ayat 1-5 bermula ketika Nabi Muhammad sedang menyepi di Gua Hira. Keinginan 'uzlah di Gua Hira ketika sebelumnya Rasulallah SAW sering mengalami mimpi yang begitu jelas seperti cahaya di pagi hari. Pada waktu menyendiri di Gua Hira, Nabi Muhammad didatangi malaikat Jibril yang menyuruh beliau untuk membaca. Malaikat Jibril berkata kepada beliau iqra bacalah, iqra bacalah, iqra bacalah! Perintah tersebut diulang sebanyak tiga kali. Lalu, Nabi Muhammad menjawab perkataan malaikat Jibril ما أنا بقارئ saya tidak bisa membaca sebanyak tiga pula. Setelah itu, Malaikat Jibril membacakan Surat al-Alaq ayat satu sampai lima. Lantas malaikat Jibril pergi meninggalkan Nabi Muhammad seorang diri dengan badan gemetar dan perasaan takut. Kemudian beliau langsung pulang menemui Siti Khadijah seraya meminta diselimuti. Lalu beliau menceritakan kejadian yang menimpanya selama di Gua Hira tadi. Singkat cerita, Siti Khadijah mengajak Nabi Muhammad SAW untuk bertemu pamannya, Waraqah bin Naufal. Paman Siti Khadijah ini merupakan pendeta nasrani yang sangat memahami isi serta kandungan kitab Injil. Siti Khadijah meminta kepada pamannya untuk menjelaskan prihal kejadian yang menimpa Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah menceritakan kejadian yang dialaminya saat menyepi di Gua Hira kepada pendeta Waraqah bin Naufal. Ia menjelaskan bahwa kejadian tersebut merupakan pertanda kenabian Rasulullah. Bahkan, Waraqah memaparkan tantangan yang akan dihadapi Nabi Muhammad dalam menyampaikan risalah nubuwahnya nanti. Pada saat itu, ia sampai berkata andaikan dikarunia umur panjang sampai nabi diutus, ia akan membela dan melindungi Rasulullah dari perbuatan orang-orang yang memusuhinya. Kandungan Surat al-Alaq ayat satu sampai lima Kandungan Surat al-Alaq ayat pertama membincang keutamaan ilmu pengetahuan dan seruan menuntut ilmu. Keharusan Umat Islam dalam menuntut ilmu tidak terbatas pada satu disiplin ilmu tertentu. Pada ayat pertama ini, Allah menyerukan kepada umat manusia untuk menggali berbagai macam ilmu, baik yang berhubungan dengan ayat qauliyah maupun qauniyah. Kandungan ayat kedua menjelaskan proses penciptaan manusia. Dalam ayat tersebut dipaparkan bahwa manusia berawal dari al-'alaq segumpal darah. Ilmu pengetahuan modern menjelaskan bahwa segumpal darah tersebut merupakan pertemuan antara sel telur dan sel sperma di dalam rahim. Allah menciptakan manusia dengan bentuk yang sempurna Surat at-Tin ayat 4. Sedangkan kandungan Surat al-Alaq ayat ketiga menegaskan akan proses mencari ilmu pengetahuan membaca. Dengan giat membaca, seseorang dapat mengetahui dan memahami suatu displin ilmu serta dapat mengurai segala masalah. Karena, membaca adalah jendela dunia. Makanya, Allah tidak memberikan batasan akan objek yang dibaca. Dalam ayat tersebut, maf'ul dari lafadz قرأ tersimpan atau tidak ditampakkan. Hal itu menunjukkan bahwa objek bacaan atau kajiannya meliputi segala hal yang ada di sekeliling kita. Pada ayat keempat dijelaskan prihal alat yang mendukung dalam mencari ilmu pengetahuan. Allah SWT mengajarkan kepada manusia dengan pena. Manusia dapat mencatat segala ilmu pengetahuan yang telah didapatkannya. Dengan begitu, ilmu pengetahuan dapat diturunkan dan dipelajari generasi berikutnya. Andaikan para ulama terdahulu tidak mencatat dan membukukan karya-karyanya, tentunya generasi sekarang tidak mungkin bisa mempelajari karya-karya ulama klasik. Kemudian ayat kelima membincang karakter dasar manusia. Allah SWT mengingatkan bahwa manusia lahir ke dunia dalam keadaan tidak membawa apa-apa dan tidak mengerti apa-apa. Dalam titik ini, manusia sadar bahwa segala ilmu pengetahuan bersumber dari Allah SWT.[dutaislam/in] Artikel Demikian penjelasan asbabun nuzul Surat al-Alaq beserta penjelasan ayatnya. Adapun asbabun nuzul Surat at-Taubah ayat 122, Surat At-Taubah ayat 123, silahkan baca di artikel berikutnya.Diamengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Al-'Alaq: 3-5) Di dalam sebuah asar disebutkan, "Ikatlah ilmu dengan tulisan." Dan masih disebutkan pula dalam asar, bahwa barang siapa yang mengamalkan ilmu yang dikuasainya, maka Allah akan memberikan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya. 96.
Membaca Alquran sumber ilustrasi FreepikContoh asbabun nuzul diturunkannya wahyu pertama bagi Nabi Muhammad SAW bisa kita simak lewat ulasan singkat berikut ini. Sebagai umat muslim, kita tentu sudah mengetahui bahwa wahyu pertama bagi nabi Muhammad ialah bacaan surat Al Alaq ayat 1 sampai 5. Berdasarkan sejumlah pendapat ahli tafsir, contoh asbabun nuzul atau latar belakang diturunkannya surat Al Alaq ayat 1-5 sendiri terjadi pada saat Nabi Muhammad SAW tengah mengasingkan diri di dalam Gua Hiro pada bulan Asbabun Nuzul Diturunkannya Wahyu Pertama pada RasulullahDikisahkan saat mendapat wahyu pertama tersebut, Nabi Muhammad SAW sering menghabiskan waktu di gua Hiro untuk beribadah serta merenungi tentang kekuasaan Allah SWT. Kemudian tepat pada saat malam 17 Ramadhan, malaikat Jibril menemui Rasulullah sambil berkata “Iqra, bacalah”. Kemudian Rasulullah menjawab “aku tidak bisa membaca”, akhirnya malaikat Jibril kembali mengulang perkataanya hinga tiga kali namun Rasulullah masih tetap menjawab dengan hal yang sama. Setelahnya, malaikat Jibilpun mendekat dan mendekap tubuh Rasulullah, kemudia saat melepaskan dekapan dari tubuh Rasulullah, malaikat Jibril membacakan firman Allah berupa ayat Alquran, tepatnya surat Al Alaq ayat 1-5. Berikut bacaan dari wahyu pertama tersebut اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْArtinya, "Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaran qalam pena. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." QS. Al Alaq 1-5Peristiwa turunnya wahyu pertama bagi Rasulullah SAW pada malam 17 Ramadhan sendiri dikenal dengan sebutan Nuzulul Quran atau malam diturunkannya Alquran. Menurut beberapa sumber tafsir, asbabun nuzul diturunkannya wahyu pertama tersebut mengandung hikmah dimana Allah SWT meminta Rasulullah beserta umatnya untuk membaca. Sebab dengan membaca, kita akan mendapat ilmu pengetahuan yang datangnya dari Allah yang maha pandai. HAI3 Q.S. Al-'Alaq ayat 1-5 Al-„Alaq ayat 1-5 merupakan surat pertama kali yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. saat menyendiri di Gua Hiro, yang merupakan ayat pertama memerintahkan untuk membaca.4 3 M.Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, (Bandung : Mizan, 1992), h. 236 Home Hikmah Sabtu, 10 Juni 2023 - 1734 WIBloading... Asbabun nuzul Surat Yasin berkaitan dengan azab Allah SWT pada kaum Quraisy yang menentang dan menyiksa Rasulullah SAW. Foto ilustrasi/ist A A A Surat Yasin merupakan surat ke-36 dalam Al Qur'an yang memiliki 83 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyah. Meskipun surat Yasin merupakan salah satu surat yang kerap dibaca oleh umat Islam, namun banyak orang yang belum mengetahui tentang sebab turunnya ayat di surat ini atau asbabun nuzul . Asbabun nuzul surat Yasin ini berkaitan dengan azab Allah SWT pada kaum Quraisy yang menentang dan menyiksa Rasulullah Shallallahu alaihi wa Subhanahu wa ta'ala Berfirman يٰسۤ ۚ وَالْقُرْاٰنِ الْحَكِيْمِۙArtinya "Yaa siin, Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah" QS Yasin 1-2Diriwayatkan oleh Abu Nu'aim di dalam kitab Ad-Dalail, dari Ibnu Abbas, dia mengatakan ""Bahwa ketika Rasulullah SAW membaca surat As-Sajdah dengan nyaring, orang-orang Quraisy merasa terganggu. Mereka bersiap-siap untuk menyiksa Rasulullah SAW tetapi tiba tiba tangan mereka terbelenggu di pundak- pundaknya, dan mereka menjadi buta. Mereka mengharapkan pertolongan Nabi Muhammad SAW dan mengatakan, "Kami sangat mengharapkan bantuan tuan atas nama Allah dan atas nama keluarga." Maka turunlah surah Yasin ayat 1 dan 2. Baca Juga Wallahu A'lam wid asbabun nuzul surat yasin tafsir surat yasin faedah surat yasin ayat ayat al quran Artikel Terkini More 57 menit yang lalu 58 menit yang lalu 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu Berdasarkanberita yang sampai kepada kami, kesedihan beliau itu berlangsung terus-menerus, agar beliau turun dari puncak gunung. Setiap kali beliau sampai di puncak gunung dengan tujuan menjatuhkan diri, maka Jibril muncul seraya berkata: "Wahai Muhammad sesungguhnya engkau benar-benar Rasul Allah.". halaman ke-1. 1. Secara etimologis asbab al nuzul terdiri dari kata “asbab” bentuk plural dari kata “sabab” yang mempunyai arti latar belakang, alasan atau sebab/ illat[1] sedang kata “nuzul” berasal dari kata “nazala” yang berarti turun[2]. Dengan demikian asbab al nuzul adalah suatu konsep, teori, atau berita tentang sebab-sebab turunnya wahyu tertentu dari Al-quran kepada Nabi Muhammad, baik berupa satu ayat maupun rangkaian ayat[3]. Para ulama berpendapat bahwa berkaitan dengan latar belakang turunnya, ayat-ayat Alquran turun dengan dua cara. Pertama, ayat-ayat yang diturunkan oleh Allah tanpa suatu sebab atau peristiwa tertentu yang melatarbelakangi. Kedua, ayat-ayat yang diturunkan karena dilatarbelakangi oleh peristiwa tertentu. Berbagai hal yang menjadi sebab turunnya ayat inilah yang kemudian disebut dengan asbab al nuzul. Secara umum asbab al-nuzul adalah segala sesuatu yang menjadi sebab turunnya ayat, baik untuk mengomentari, menjawab, ataupun menerangkan hukum pada saat sesuatu itu terjadi. Dengan denikian menurut definisi tersebut yang harus diperhatikan adalah bahwa berbagai peristiwa masa lalu pada jaman para nabi dan rosul tidak termasuk asbab al-nuzul[4]. Disisi lain, mengetahui waktu, tempat, dan orang-orang dalam segala seluk-beluk kisah suatu ayat atau surah mempunyai pengaruh yang besar dalam mengukur kedalaman makna ayat dan mengungkap tabir yang terselubung didalamnya. Begitu pula sebaliknya, ketidaktahuan terhadap semua itu akan menyebabkan timbulnya kekeliruan, bahkan bisa menimbulkan pengamalan yang berlawanan dengan yang dikehendaki oleh suatu ayat. Terkadang al-Qur’an diturunkan memiliki sebab, dan terkadang al-Qur’an diturunkan tidak memiliki sebab, salah satu ayat yang tidak memiliki asbabun nuzul adalah surat al-Isra ayat 1-5. [1] Adul Hamid Mahmud Mutawalli, Mustanir Fii Ulumil Qur’an, Cet. Ke-1, Kairo Maktab Musthafa Al-Halabi, 1991 / 1411 H , hal. 29.
Asbabun Nuzul. Pada awal kerasulan Muhammad , beliau berkhalwat (meningalkan keramaian) di Goa Hira. Setelah beberapa hari beliau menerima wahyu yang pertama Surat Al 'Alaq 1-5. Dalam keadaan kedingingan, beliau menemui Khadijah dan menceritakan yang telah terjadi.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID vwCaAsSNLacqApVhyxX8izLACdM8US1bpNcgvO-saVFSW33sewA9cA==
Tafsir Surat Al-'Alaq Ayat 1: Spesifikasi Surat dan Ragam Tafsirnya | NU Online. Yang dimaksud oleh ayat 1 Surat Al-'Alaq: "Bacalah Al-Qur'an". Karena kata qira'ah tidak digunakan kecuali untuk Al-Qur'an. Bagaimana selengkapnya?
Surah Al-'Alaq, Terjemahan dan Asbabun-Nuzulnya serta Penjelasan dan Kandungan Ayat. Sebagai agama yang sempurna, Islam menjunjung tinggi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu. Dengan ilmu pengetahuan, diharapkan manusia dapat semakin menghayati kebesaran Allah swt. yang telah mencipta alam semesta. Dalil yang mewajibkan untuk menuntut ilmu, antara lain surah al- 'Alaq ayat 1-5 Pembahasan surah al- 'Alaq berikut ini meliputi lafal surah dan terjemahannya, asbabun nuzul, sertaa penjelasan ayat. 1. Lafal surah al- 'Alaq dan Terjemahan بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ ١ خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ ٢ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ ٣ الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ٤ عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ٥ Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. al- 'Alaq/ 96 1-5 2. Asbabun Nuzul Dalam hadis diriwayatkan oleh Aisyah ia berkata bahwa permulaan wahyu kepada Rasulullah saw. ialah mimpi baik pada waktu tidur. Biasanya mimpi yang dilihat itu jelas, sebagaimana cuaca pagi. Kemudian, timbullah pada diri beliau keinginan meninggalkan keramaian. Untuk itu, beliau pergi ke Gua Hira untuk berkhalwat. Beliau melakukannya beberapa hari. Khadijah, istri beliau, menyediakan perbekalan untuk beliau. Pada suatu saat, datanglah malaikat kepada beliau. Malaikat itu berkata, "Iqra' bacalah!" Beliau menjawab "Aku tak pandai membaca." Malaikat mendekap beliau sehingga beliau merasa kepayahan. Malaikat itu kembali berkata, "Bacalah!" Beliau menjawab lagi. "Aku tak pandai membaca." setelah tiga kali beliau menjawab seperti itu, malaikat membacakan surah al- 'Alaq ayat 1-5, sebagaana tersebut. Setelah selesai membacakan kelima ayat tersebut, malaikat pun menghilang. Tinggallah beliau seorang diri dengan perasaan ngeri takut. Beliau segera pulang menemui Khadijah. Beliau tampak gugup sambil berkata, "Zammiluni, zammiluni selimuti aku, selimuti aku." Stelah mereda rasa takut dan dinginnya, Khadijah meminta beliau untuk menceritakan kejadian yang dialami. Setelah mendengar cerita yang dialami beliau, Khadijah berkata, " Demi Allah, Allah tidak akan mengecewakanmu selama-lamanya. Engkau aadalah orang yang suka menghubungkan kasih sayang yang memikul yang berat." Khadijah segera mengajak beliau untuk menemui Waraqah bin Naufal, paman Khadijah. Dia adalah seorang pendeta Nasrani yang sangat memahami Kitab Injil. Setelah bertemu dengannya, Khadijah meminta Rasulullah saw. untuk menceritakan kejadian yang dialami semalam. Setelah Rasulullah saw, Selesai menceritakan pengalamannya semalam, Waraqah berkata, "Inilah utusan, sebagaimana Allah swt. pernah mengutus Nabi Musa Semoga aku masih dikaruniai hidup sampai saatnya engkau diusir kaummu." Rasulullah saw. bertanya, "Apakah mereka akan mengusir aku?" Waraqah menjawab, "Benar! belum pernah ada seorang nabi pun yang diberi wahyu seperti engkau, yang tidak dimusuhi orang. Apabila aku masih mendapati engkau, pasti aku akan menolong engkau seuat-kuatnya." al- Bukhari, Bada' ul Wahyi No. 3 3. Penjelasan ayat Ayat petama berisi perintah secara tegas kepada Rasulullah saw. untuk membaca lafal......adalah bentuk fi' lamr perintah. suatu perintah menunjukkan hukum wajib untuk dilaksanakan. Perintah membaca berarti perintah untuk belajar, menuntut ilmu. Perintah yang dimaksud pada ayat ini berifat umum, tidak tertuju pada suatu ilmu saja. Dengan demikian, kewajiban menuntut ilmu meliputi ilmu yang menyangkut ayat-ayat qauliyah dan ayat-ayat kauniyah. Ayat-ayat qauliyah ialah tanda kebesaran Allah swt. yang berupa keadan alam semesta. Baik ayat-ayat qauliyah maupun ayat-ayat qauniyah, wajib kita pelajari. Ayat-ayat qauliyah wajib dipelajari karena menjadi pedoman hidup kita menuju hidup yang diridai Allah swt. Keimanan kita akan makin bertambah dengan mempelajari ayat-ayat kauniyah. Lebih dari 60 %, ayat-ayat Al-Qur'an membicarakan tentang alam semesta. Adapun yang 40 %, ayat-ayat tersebut membicarakan berbagai masalah. Dalil tentang kewajiban mempelajari ayat-ayat kauniyah, antara lain firman Allah swt. Dalam Surah az-Zariyat Ayat 20-21. وَفِي الْأَرْضِ آَيَاتٌ لِلْمُوقِنِينَ * وَفِي أَنْفُسِكُمْ أَفَلَا تُبْصِرُونَ Dan di bumi terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang yakin, dan juga pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memerhatikan? az-Zariyat Ayat 20-21 Pada ayat tersebut, Allah swt. mempertanyakan , "Apakah kamu tidak memperhatikan?" pertanyaan tersebut bukanlah semata-mata pertanyaan, melainkan perintah secara halus agar manusia mau mempelajari alam semesta. Oleh sebab itu, setiap muslim tidak boleh memandang remeh terhadap ilmu biologi, fisika, kimia, geografi, matematika, ataupun sejarah. Pada ayat 2, Allah swt. menyatakan bahwa manusia dicipta dari 'alaqah segumpal darah. Allah juga telah menegaskan bahwa manusia dicipta sebagai sebaik-baik ciptaan at-Tin/954. Di dunia ini tidak ada makhluk yang dianugerahi wujud dan fasilitas hidup yang menyamai manusia. Allah swt. memberi anugerah kepada manusia berupa akal pikiran, perasaan, dan petunjuk agama. Semua itu menjadika manusia sebagai makhluk yang paling mulia. Dengan anugerah yang demikian banyak, diharapkan manusia bersyukur kepada Allah dengan menaati semua perintah dan menjauhi semua larangan-Nya. Dalam kaitannya dengan kewajiban menuntut ilmu, ayat kedua ini juga memberi petunjuk kepada manusia untuk mengenal dirinya sara jelas, yaitu mengetahui asal kejadiannya. Untuk mengetahui secara rinci asal kejadian manusia, dapat disimak firman Allah swt. sebagai berikut. Dan sungguh, kami telah menciptakan manusia dari sari pati berasal dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani yang disimpan dalam tempat yang kukuh rahim. Kemudian, air mani itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, kami menjadikannya makhluk yang berbentuk lain. Mahasuci Allah, pencipta yang paling baik. al- Mu'minun/23 12-14 Dari ayat tersebut, kita dapat mengetahui bahwa manusia terjadi melalui beberapa proses. Penciptaan manusia dimulai dari sari pati tanah, Sari pati tanah itu, kemudian menjadi bahan makanan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Dari tumbuhan dan hewan inilah manusia emperoleh makanan, Apabila yang mengonsumsi makanan dari hewani maupun nabati kaum lelaki, sebagai makanan mendi sperma. Apabila yang mengonsumsi wanita, sebagian menjadi sel telur. Setelah sel telur dibuahi dengan sperma, jadilah nutfah zigot di rahim perempuan. Proses berikutnya, zigot tersebut menjadi 'alaqah segumpal darah yang menempel di dinding rahim prempuan. Proses ini berlangsung selama 40 hari. Pada 40 hari berikutnya, 'alaqah segumpal darah yang menempel di dinding rahim perempuan berubah menjadi lahma sekepal daging. Pada masa 40 hari berikutnya, sekepal dagig itu berubah menjadi tulang bakal kerangka janin yang kemudian dibungkus dengan daging. Setelah itu, Allah swt. menjadikan bentuk lain, yaitu janin. Ktiga ayat tersebut diatas memberikan kita motivasi untuk mempelajari ilmu biologi lebih lanjut lagi yaitu ilmu kedokteran. Pada ayat 3, terdapat dua pengertian pokok yaitu perintah membaca belajar sebagai penegasan bahwa Allah SWT Maha Mulia. Olehnya itu Islam mendidik umatnya agar menjadi umat yang cerdas sehingga dapat memahami ayat-ayat qauliyah dan ayat kauniyah. Karena dalam memahami ayat qauliya tanpa didasari dengan ayat kauniyah sulit untuk mencapai kemajuan. Sebaliknya pemahaman ayat-ayat kauniyah tapa diimbangi dengan ayat qauliyah dapat membayakan diri sendiri dan orang lain. Dengan demikian tepatlah kalau dikatakan " Agama tanpa pengetahuan pincang, ilmu tanpa agama buta tak tahu arah dan tujuan hidup. Pada ayat 4, Allah swt. menjelaskan bahwa dia mengajar manusia dengan pena. Pena adalah benda mati dan beku. Namun setelah digunakan oleh manusia dapat dipahami secara oleh orang lain. Dengan pena maka manusia dapat mencatat berbagai ilmu pengetahuan, dengan pena pula manusia dapat menyatakan pendapat dan keinginan hatinya. Banyak orang yang tidak pandai berpidato tetapi pandai menulis dengan seuah karya ilmiah sehingga memberi manfaat bagi orang lain. Dalam kenyataannya kekuatan pena tidak kalah dengan kuatan lisan. Dengan kemampuan menulis, seseorang mampu meninggalkan jasa yang sangat berharga bagi orang lain. Pada ayat 5, Allah swt. menjelaskan bahwa Dia mengarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. Manusia lahir kedunia ini dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa. Secara perlahan-lahan Allah swt menganugerahkan pendengaran dan penglihatan, makin bertambah hari makin bertambah pula pengetahuan manusia dengan kemampuan membaca dan menulis. Manusia dapat mencapai berbagai macam ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan yang lain.
vNjn3.