Asbabunnuzul Surah Al Alaq khususnya ayat 1-5, telah dijelaskan di dalam hadist yang diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah r.a, di mana berawal saat Nabi Muhammad sedang menyepi di Gua Hira. Saat beliau telah menyendiri di Gua Hira, lalu malaikat Jibril mendatanginya dan menyuruh beliau untuk membaca. Jibril berkata: "iqra (bacalah), iqra
 Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar manusia dengan perantaran kalam[1589], Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. [1589] Maksudnya Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca. 1. Asbabun Nuzul Seperti yang diketahui ayat pertama pada surat al-Alaq merupakan ayat yang pertama kali turun dan diterima oleh Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril, di jelaskan dalam tafsir al maraghi proses saat Nabi Muhammad menerima wahyu pertamanya Para ulama sebagian berpendapat bahwa ayat ini di turunkan di Mekkah sebelum Nabi Muhammad Hijrah. Para ulama juga sepakat bahwa ayat dalam surat ini merupakan ayat pertama yang turun, atas dasar inilah ThabaThaba‟i berpendapat, dari konteks uraian-uraian ayatnya maka tidak mustahil bahwa keseluruhan ayat-ayat surat ini turun sekaligus. Beda halnya dengan pendapat Quraish Shihab yang mengacu terhadap pemikiran Ibnu Asyur yang mengatakn bahwa lima ayat petama pada surat al-„Alaq turun pada tanggal 17 ramadlan . tercantum dalam sekian banyak mushaf namun ada juga yang menamainya surat Iqra‟.115 Menurut Ibnu Katsir surat al-Alaq ayat 1-5 merupakan surat yang berbicara tentang permulaan rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya, awal dari nikmat yang diberikan kepada hamba-Nya sebagai tanbih peringatan tentang proses awal penciptaan manusia dari alaqah. Ayat ini juga menjelaskan kemuliaan Allah yang telah mengajarkan manusia sesuatu hal pengetahuan yang belum Dikisahkan dari sayyidah Aisyah yang diriwayatkan oleh Bukhori, Muslim awal mula datangnya wahyu kepada Nabi Muhammad SAW ialah berupa mimpi yang benar terjadi pada pagi harinya. Kemudian beliau menyendiri dan pergi mendatangi gua hira gua yang terletak di Mekkah beribadah didalamnya sepanjang malam sambil membawa bekal untuk beberapa malam, kemudian N117abi kembali ke rumahnya dalam keadaan takut dan gemetaryang disambut oleh sayyidah Khadijah,Nabi menceritakan peristiwa yang dialaminya ketika di gua hira. Wahyu itu turun, Nabi Muhammad sedang berada di gua hira, kemudian malaikat Jibril mendatanginya dan berkata Bacalah!, kemudian Nabi menjawab aku tidak bisa membaca apapun. Kemudian Jibril mendekap dan menutupi Nabi sampai lemas, setelah itu kembali Jibril berkata sembari membuka dekapannya Bacalah! Nabipun menjawab aku bukanlah orang yang pandai membaca. 115 M. Quraish. Tafsit al-Misbah pesan, kesan dan keserasian al-Quran, Jakarta LenteraHati, 2004, 391 116Abu Fida al-Hafidz Ibnu katsier al-Dimisqi. “Tafsir ibnu katsier”. Tej Jilid 8 Surabaya PT bina ilmu. 1992, 359 Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia yang telahmenciptakan manusia dari segumpak darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam, dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak Dalam satu riwayat dijelaskan bahwa Nabi Muhammad pulang dari gua hira dalam keadaan gemetar sampai dalam rumah Nabi berkata kepada sayyidah Khadijah Selimuti aku! Selimuti aku!, maka sayyidah Khadijah bergegas menyelimuti tubuh Nabi yang gemetar ketakutan Sampai Nabi tenang, barulah menceritakan apa yang telah dialaminya saat beribadah di gua hira. Nabi berkata kepada Khadijah jika setelah bertemu Jibril dan mengalami peristiwa itu merasa bahwa hidupnya akan terancam, akan tetapi sayyidah Khadijah menenangkan Nabi dengan berkata Tidak Demikian, bergembiralah engkau, demi Allah, Dia tidak akan mengecewakanmu selama-lamanya. Sesungguhnya engkau adalah orang yang suka bersilaturrahim, jujur dalam berbicara, suka menolong orang yang berkesusahan, selalu menghormati tamu dan membantu orang-orang yang ditimpa Setelah mendengar semuanya, Khadijah membawa Nabi bertemu Waraqah Ibnu Asad Ibnu Abdul Uzza Ibnu Qusay. Waraqah adalah saudara sepupu Khadijah dari ayahnya, dan dia adalah seorang yang masuk agama Nasrani di masa Jahiliyah, dia juga pandai menulis bahasa arab. Dia juga 118Setelah Nabi Muhammad membaca apa yang di katakan Jibril, kemudian Jibril pergi dan Nabi pun turun dari Gua Hirs menuju ke rumahnya. Ibnu katsier. “Tafsir ibnu katsier”. Jilid 8 Surabaya PT bina ilmu. 1992 359-360 Dalam hal ini, khadijah mempertemukah waraqah dan Nabi Muhammad dengan tujuan mengetahui apa yang sebenarnya yang telah dialami Nabi, kejadian yang sebelumnya belum pernah dialami oleh manusia lainnya, sesuatu yang di luar nalar dan tidak bisa di lihat dengan mata telanjang, oleh karena itu khadijah membutuhkan pendapat dari sepupunya ini yang taat dengan keyakinannya dan telah menguasai kitab injil bahkan dengan bahasa Arab. Khadijah kemudian berkata kepada waraqah wahai saudara sepupuku, dengarlah apa yang dikatakan oleh anak saudaramu ini. Waraqah bertanya kepada Nabi hai saudaraku, apakah yang telah engkau lihat?, maka Nabi SAW menceritakan apa yang telah terjadi dan yang dilihatnya kepada Waraqah. Kemudian dia menjawab Dialah Namusmalaikat Jibril yang juga datang kepada Nabi Musa, andai saja aku masih muda, dan andai saja jika aku masih hidup di saat kaummu mengusirmu, belum selesai perkataan Waraqah, Nabi menyahutinya dengan bertanya meminta keyakinan atas ketakutannya apakah benar mereka akan mengusirku?, Waraqah mnejawab Ya, tidak ada seorangpun yang datang membawa ajaran seperti ajaranmu, apa yang engkau sampaikan , tidak lain hanya akan membuatmu dimusuhi dan diusir. Dan jika aku masih berada dihari saat kau akan di usir nanti, maka aku akan menolongmu sekuat Tak lama setelah kejadian ituWaraqah meninggal dunia. 120Ibid., 364 Dalam ayat-ayat permulaan ini Allah memerintah Nabi agar gemar membaca dan memperhatikan ayat-ayat sebagai bukti kebeseranNya di alam ini, perhatian itu harus dilandasi dengan selalu mengharap petunjuk dariNya. 2. Tafsir Surat al-Alaq ayat 1-5 Surat al-Alaq adalah golongan surat Makkiyah, yang terdiri dari 17 ayat dan merupakan ayat-ayat al-Quran pertama turun. Kaitannya dengan yang mendahului juga ialah surat al-Ṭin Tuhan menerangkan bahwa manusia diciptakan dengan bentuk yang sebaik-baiknya, maka dalam surat ini diterangkan bahwa asal mula manusia diciptakan dari segumpal darah, selain itu juga diterangkan hal ikhwal akhirat dengan keterangan terperinci dari apa yang sudah diterangkan pada surat yang lalu. a. Ayat Pertama Surat al-A‟laq { ْْأَرْ قا ْ ْامْسابِ ْ َْكا بَر ْ ياذَّلا ْ َْقَلَخ } Bacalah dengan menyebut nama Tuhamnu yang menciptakan. Kata ازقاIqra‟ berasal dari kata kerja ازق Qara‟a yang pada mulanya berarti menghimpun. Apabila seseorang merangkai huruf atau kata, kemudian mengucapkan rangkai tersebut maka ia telah membaca atau menghimpunnya. Dengan demikian dalam ayat ini terdapat Realisasi perintah yang tidak mengharuskan adanya suatu teks tertulis sebagai objek bacaan, dan tidak pula harus diucapkan, sehingga terdengan oleh orang lain. Karena dalam beberapa kamus menyebutkan bebrapa arti dalam kata tersebut antar lain menyampaikan, menelaah, membaca Di dalam iqra terkandung makna yang tinggi, karena tidak nharus dipahami dengan sebagai sekedar perintah membaca saja. Tetapi lebih dari itu, iqra mempunyai makna membaca asma dan kemuliaan Allah, membaca teknologi genetika, membaca teknologi komunikasi dan membaca segala sesuatu yang belum Karena tuntunan pada manusia sebenarnya tidak hanya diharapkan mampu menangkap fenomena, tetapi juga nomena. Pengetahuan dan penangkapan tentang fenomena ditempuh dengan rasio dan untuk itu diperlukan aktifitas berpikir, akan tetapi dalam realitaas hidup dan kehidupan banyak ditemukan nomena yang tidak dirasionalkan. Para ulama tafsir memiliki beragam pendapat mengenai objek bacaan yang dimaksud. Ada yang berpendapat wahyu-wahyu al-Quran, sehingga perintah itu dalam arti bacalah wahyu-wahyu al-Quran ketika al-Quran diturunkan kelak. Ada juga yang berpendapat bahwa objek yang dimaksud adalah كبر نسا Ismi Rabbika sambil menilai bahwa huruf ب ba‟ yang menyertai kata Ismi adalah sisipan, sehingga dia berarti bacalah nama Tuhanmu atau berdzikirlah. Tetapi jika demikian mengapa Nabi menjawab saya tidak dapat membaca. Jika benar objek dari perintah itu merupakan berdzikir kepada Tuhan, maka Nabi tidak akan menjawab demikian karena jauh sebelum wahyu diturunkan Nabi 122M. Quraish Shihab Membumikan al-Quran Fungsi dan Peranan Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung Mizan, 1998, 392 123 beban tugas yang harus dilaksanakan sehingga membutuhkan objek, akan tetapi ia adalah amr takwini yang mewujudkan kemampuan membaca secara aktual pada diri pribadi Nabi Muhammad. Pendapat ini kemudian dihadang oleh kenyataan bahwa setelah turummya perintah inipun Nabi Muhammad masih tetap dinamai al-Quran sebagai seorang Ummy tidak pandai membaca dan menulis, disis lain jawaban Nabi kepada Jibril ketika itu tidak mendukung jawaban Menurut kaidah kebahasaan menyebutkan Apabila suatu kata kerja yang membutuhkan objek akan tetapi tidak menyebutkan kepada apa objek tersebut, maka objek yang dimaksud bersifat umum, mencakup segala sesuatu yang bisa dijangkau oleh kata tersebut. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kata iqra digunakan dalam arti membaca menelaah, menyampaikan, dan sebagainya. Kata Rabb بر seakar dengan kata ةيبزت Tarbiyah atau pendidikan. Kata ini memiliki arti yang berbeda-beda namun pada akhirnya arti-arti itu mengacu pada pengembangan, peningkatan, ketinggian, kelebihan serta perbaikan. Kata برRabb maupun ةيبزتTarbiyah berasal dari kata وبزي-بر Rabba-Yarbu yang artinya adalah kelebihan, dtaran tinggi dinamai ةوبر Rabwah, sejenis roti yang dicampur dengan air sehingga membengkak dan membesar disebut بزلا ar-Rabbu . apabila terdiri hanya satu kata maka yang dimaksud adalah “Tuhan” yang tentunya 124 M. Quraish. Tafsit al-Misbah pesan, kesan dan keserasian al-Quran, Jakarta LenteraHati, 2004 393 perbaikan makhluk M. Quraish Shihab berpendapat kata Rabb dalam ayat ini dan ayat-ayat semacamnya dimaksudkan untuk menjadi dasar perintah untuk mengikhlaskan diri kepada Nya, sambil menunjuk kewajaranNya untuk disembah dan di taati. Dalam beberapa wahyu Nabi Muhammad saat pertama diterima, didalamnya tidak terdapat kata Allah, tetapi yang digunakan merujuk kepada kata Tuhan seperti; Rabbuka/Tuhanmu Tuhan yang hanya dipercaya oleh Nabi Muhammad bukan Tuhan yang dipercaya orang musyrik. Tidak ada kata Allah juga krena kaum musyrikin pecaya kepada Allah, akan tetapi kepercayaan mereka berbeda, jika Nabi Muhammad mengajrka kepada kita kepada keyakinan bahwa Allah itu Ahad tidak memiliki hubungan dengan apapun dan siapapun, kaum musyrikin percaya bahwa Allah memiliki hubungan dengan Jin QS As-Shaffat; ayat 158 Allah juga dipercaya memiliki anak-anak dan Wanita QS Al-Isra, ayat 40 kaum musyrikin tidak yakin dapat berkomunikasi langsung dengan Allah, maka mereka menjadikan berhala-berhala dan malaikat sebagai alat atau perantara untuk berkomunikasi dengan Allah, maka dari itu Berhala dan Malaikat perlu untuk disembah QS Az-Zumar, ayat 3 masih banyak beberapa perbedaan antara ajaran dan keyakinan antara Nabi Muhammad dan kaum Musyrikin. Jika saja dinyatajan Iqra bismillah, “percayalah Kata قلخKhalaqadari segi pengertian kebahasaan memiliki banyak arti antara lain menciptakan dari tiada, menciptakan tanpa satu contoh terlebih dahulu, mengukur, memprhalus, mengatur mebuat dan masih banyak yang lainnya. Kata ini biasanya disandarkan kepada kehebatab dan kebesaran Allah dalam ciptaanNya. Beda halnya dengan kata ja‟ala yang mengandung penekanan terhadap manfaat yang harus atau dapat diperoleh dari sesuatu yang dijadikan itu. Dalam ayat ini, objek khalaqa tidak disebutkan sebagaimana juga dengan iqra kesimpulannya objek yang dimaksud ialah umum, kesimpuannya yakni bahwa Allah ialah Pencipta semua Dengan kekuasaan Allah, Tuhan yang menciptakan engkau dan dengan menghendakiNya, maka jadilah engkau orang yang dapat membaca. Dia telah menjadikan kamu dari tidak tahu. Karena Nabi Muhammad dahulunya tidak dapat membaca dan menulis. Lalu datanglah perintah menyuruh agar dapat membaca, walaupun tidak dapat menulis. Perintah ini diturunkan atas dasar Nabi Muhammad akan di anugerahi kitab tertulis yang akan selalu dibacanya seklipun Nabi tidak dapat Ringkasnya, bahwa Tuhan yang menciptakan dan mengadakan alam ini adalah kuasa menjadikan kamu pandai membaca, walaupun tidak belajar menulis terlebih dahulu. 127 Quraish., 396 128Syekh Ahmad Musthafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi terj Juz ke 30 Bandung Sumber Ilmu, 1986 239 { ْ قَلَعْ ناَنَاَسْناْلْاَقَلَخ } “yang telah menciptakan manusia dari „alaq” Dalam memperkenalkan perbuatan-perbuatan-Nya, penciptaan merupakan hal pertama yang dipertegas, karena ia merupakan persyaratan bagi terlaksananya perbuatan-perbuatan yang lain. Perlu digaris bawahi bahwa pengenalan tersebut tidak hanya tertuju pada akal manusia tetapi juga kepada kesadaran bathin dan intiusinya bahkan seluruh totalitas manusia, karena pengenalan akal semata-mata tidak berarti banyak. Sementara pengenalan hati diharapkan dapat membimbing akal dan pikiran sehingga anggota tubuh dapat menghasilkan pebuan-perbuatan baik serta memelihara sifat-sifat terpuji. Kata al-Insan ناسنلااberasal dari kata Unsi / سنا senang, jinak, dan harmonis, bisa juga dari kata Nasiaيسن yang berarti lupa, ada juga yang berpendapat berasal dari kata Nausسون yang artinya gerak atau dinamika. Makna-makna di atas paling tidak memberikan gambaran sepintas tentang potensi atau sifat makhluk tersesbut yakni bahwa ia memiliki sifat lupa, dan kemampuan bergerak yang melahirkan dinamika. Ia juga adalah makhluk yang selalu atau sewajarnya melahirkan rasa senang, harmonisme dan kebahagiaan kepada pihak-pihak Kata ini menggambarkan manusia dengan berbagai keragaman sifatnya. Kata ini berbeda dengan kata Basyarزشب yang juga antara seorang manusia dengan manusia lain. Kata alaq قلعdalam kamus-kamus bahasa arab digunakan dalam arti segumpal darah, juga berarti cacing yang berada di dalam air bila diminum oleh binatang maka ia tersangkut didalam kerongkongannya. Banyak ulama masa lampau memahami ayat di atas dalam pengertian pertama, akan tetapi ada juga yang memahaminya dalam arti sesuatu yang bergantung dalam dinding rahim. Pakar embriologi menjelaskan setelah bertemunya sperma dan indung telur ia beproses dan membelah diri menjadi dua, kemudian empat, kemudin delapan, demikian seterusnya sambil bergerak kekantong kehamilan dan mendempet sampai maasuk dinding Jika melihat penjelasan ayat ini, maka dapat dipahami bahwa ayat ini sangat berkaitan dengan sebuah bidang ilmua yakni kedokteran. Di dalamnya dijelaskan bagaimana proses penciptaan seorang manusia. Jika kata Alaqaقلع memiliki arti darah yang beku, semisal keadaan janin dalam trimester pertama. Dalam istilah segumpal darah, akan tetapi seiring berkembangnya zaman, para pakar kemudian memiliki pergeseran istilah yakni ketergantungan atau sesuatu yang berdempet pada dinding Ringkasnya bahwa Dzat yang Kuasa menetapkan segumpal darah menjadi manusia hidup dan berpikir yang dapat menguasai seluruh 130 Ibid., 397 131 Muhammad Abduh Tafsir al-Quran Al-Karim., Juz Amma trj Muhammad Bakir Bandung Mizan, 1999 250 c. Tafsir ayat ketiga Surat al-Alaq { ْْأَرْ قا ْ َْكُّبَرَو ْ ْ مَرْكَْلْا } “bacalah dan Tuhanmu Maha Pemurah” Setelah memerintahkan membaca dengan meningkatkan motivasinya yakni dengan nama Allah, ayat di atas memerintahkan membaca dengan menyampaikan janji Allah atas manfaat membaca itu. Allah berfirman bacalah berulang-ulang dan Tuhan Pemelihara dan Pendidik-mu Maha Pemurah sehingga akan melimpahkan aneka Ayat ketiga di atas ini mengulangi perintah membaca. Ulama berbeda pendapat tentang tujuan pengulangan itu, ada yang berpendapat bahwa perintah pertama ditujukan kepada Nabi Muhammad secara khusus, sedangkan yang kedua di tujukan kepada umatnya. Ada pula yang berpendapat perintah yang pertama untuk membaca dalam waktu sholat, kemudian perintah yang kedua untuk di luar sholat. Intinya, maksud dari perintah membaca yang kedua ini dimaksudkan agar Nabi Muhammad lebih banyak membaca, menelaah memperhatikan alam raya serta membaca kitab yang tertulis dan tidak tertulis dalam rangka mempersiapkan diri untuk terjun ke 132 Al-maraghi., tafsir al-Maraghi., 398 133Quraish., Tafsir., 398 juga mengajarkan kepada orang lain. Kepandaian membaca merupakan sebuah kemampuan yang tidak semua orang dapat menguasainya kecuali dengan mengulang-ulang bacaannya atau melatih diri agar istiqomah dalam membaca, istilahnya seseorang harus benar-benar belajar dengan rajin agar apa yang dia pelajari bisa diperoleh dan pahami. Dengan demikian secara keseluruhan makna iqra dalam surat ini, baik ayat pertama maupun ayat ke tiga ada membaca dan bacakanlah, pelajari dan ajarkanlah, sehingga iqra dalam arti bacakanlah ta‟lim adalah perintah untuk menyampaikan, memberitahukan, mewariskan memanfaatkan dan mengamalkan apa yang dibaca. Secara bahasa al-Akramمازكلاا memiliki arti Maha Pemurah atau Mulia. Kata ini diambil dari kata karamaمزك yang artinya terhormat, mulia, setia, dan sifat kebangsawanan. Disimpulkan bahwa kata ini digunakan untuk menggambarkan sifat terpuji yang sesuai dengan objek yang disifatinya. Ucapan yang karimنيزك adalah ucapan yang baik, indah terdengar, benar susunan dan kandungannya, mudah dipahami serta menggambarkan segala sesuatu yang ingin disampaikan oleh pembicara. Sedangkan rezeki yang karimنيزك adalah yang memuaskan bermanfaat dan halal. Allah yang Maha Karim mengandung makna khusus yang hanya tertuju pada-Nya, menurut Imam Ghazali sifat karim yang disandang kepada Allah menyatakan bahwa apabila Allah berjanji maka Allah Allah memberi, Allah tidak rela jika ada kebutuhan yang dimohonkan kepada selain Allah. Allah yang bila kecil hati, menegur tanpa berlebih. Tidak mengabaikan siapapun yang menuju dan berlindung kepada Nya dan tidak membutuhkan sarana atau Sebagai makhluk biasa kita tidak bisa menjangkan betapa besar karamAllah karena keterbatasan kita dihadapan Nya. Akan tetapi sebagian pula dapat diungkapkan sebagai berikut “bacalah wahai Nabi Muhammad, Tuhanmu akan menganugerahkan dengan sifat kemurahannya-Nya pengetahuan tetang apa yang tidak engkau ketahui. Bacalah dan ulangi bacaan tersebut walaupun objek bacaannya sama, niscaya Tuhanmu akan memberikan pandangan serta pengertian baru yang tadinya engkau belum peroleh pada bacaan pertama dalam objek tersebut.” Bacalah dan ulangi bacaam. Tuhanmu akan memberi manfaat kepadamu, manfaat yang banya tidak terhingga karena dia Akram, memiliki segala macam kesempurnaan” Di sini kita dapat melihat perbedaan antara perintah membaca pada ayat pertama dan perintah pada ayat ketiga. Yakni yang pertama menjelaskan syarat yang harus dipenuhi seseorang ketika membaca dalam segala pengertian yaitu membaca karena Allah sedangjan perintah kedua menggambarkan manfaat yang diperoleh dari bacaan bahkan pengulangan bacaan tersebut. ْامَلَقْلاابَمَّلَعياذَّلا{ 4 ْْمَلْعَ يْمَلاََنَاَسْناْلْاَمَّلَعْ 5 ْ} yang mengajarkan dengan pena, mengajar manusia apa yang belum diketahui Ayat ini merupakan satu ke-istimewaan lain Allah, yaitu kemuliaan-Nya yang tertinggi, yang mengajarkan manusia berbagai ilmu, dibukanya brbagai rahasia yaitu dengan qalam. Allah mntakdirkan pula bahwa dengan qalam itu ilmu pengetahuan dapat dicatat. Pena adalah beku dan kaku, tidak hidup namun yang dituliskan oleh pena itu adalah berbagai hal yang dapat dipahami oleh Jika ayat sebelumnya menjelaskan kemurahan Allah, ayat diatas melanjutkan dengan memberi contoh sebagian dari kemurahanNya itu. Dengan menyatakan Dia yang Maha Pemurah itu yang mengajarkan dengan pena yakni dengan sarana dan usaha mereka, dan Dia juga yang mengajar manusia tanpa alat dan usaha mereka apa yang belum diketahui. Kata qalam نلق disini memiliki arti memotong ujung sesuatu, anak panah yang runcing ujungya dan yang bisa digunakan untuk mengundi juga dinamai qalam. Alat yang digunakan untuk menulis juga dinamai qalam karena pada mulanya alat tersebut di buat dari suatu bahan yang dipotong dan diperuncing qalam di sini dapat berarti hasila dari penggunaan alat tersebut, yakni tulisan. Karena bahasa sering kali menggunakan kata yang berarti alat atau penyebab untuk menunjuk akibat atau hasil. Misalnya, jika seseorang berkata saya 136 Tanpa adanya alat pena mustahil manusia pada zaman sekarang ini dapat hidup dalam tingkat peradaban tinggi. Hanya dengan qalam atau pena ini manusia pada zaman sekarang dapat mengena peradaban dan dapat menguasai pengetahuan. Oleh karean itu, tidak ada kesulitan bagi Dzat yang menciptakan benda mati yang bisa menjadi alat komunikasi, dan menjadikan manusia dapat membaca dan menulis, serta memberi penjelasan pengajaran jika seseorang itu mau untuk terus berusaha dan mengubah keadaannya. Tidak ada manusia yang dilahirkan dengan kebodohan, terlebih manusia adalah makhluk yang diciptakan dengan sesempuran mungkin dari pada makhluk Allah yang lain. Pada kedua ayat di atas terdapat apa yang dinamai ikhtibak yang maksudnya adalah tidak disebutkan sesuatu keterangan, yang sewajarnya ada pada dua susunan kalimat yang bergandengan, karena keterangan yang dimaksud telah di jelaskan pada kalimat yang lain. Pada ayat 4 kata manusia tidak disebut karena telah disebut pada ayat ke 5, dan pada ayat ke 5 kalimat tanpa pena tidak disebut karena telah disebut pada ayat ke 4. Berikut arti yang disimpulakn dari kedua ayat tersebut ”Dia Allah mengajarkan dengan pena tulisanhal-hal yang telah diketahui manusia sebelumnya dan Dia mengajarkan manusia tanpa pena apa yang belum diketahui sebelumnya.” dengan pean dalam susunan pertama, sedangkan yang dimaksud dengan kalimat yang tekah diketahui sebelmunya merupakan khazanah pengetahuan dalam bentuk Dari uraian di atas dapat kita ketahui bahwa kedua ayat diatas menjekaskan dua cara yang ditempuh Allah dalam mengajarkan
Dalamhadist yan diriwayatkan Sayyidah 'Aisyah r.a, asbabun nuzul Surat al-Alaq ayat 1-5 bermula ketika Nabi Muhammad sedang menyepi di Gua Hira. Keinginan 'uzlah di Gua Hira ketika sebelumnya Rasulallah SAW sering mengalami mimpi yang begitu jelas seperti cahaya di pagi hari.
Ilustrasi Al Quran Kitab Suci Umat Islam Foto Berbekal ilmu pengetahuan dan wawasan yang mumpuni, manusia dapat menyadari dan membuktikan kebesaran Allah Swt. Dream – Surat Al Alaq merupakan surat ke-96 dalam Al Quran. Surat Al Alaq ini turun di kota Mekah sehingga masuk dalam golongan surat Makkiyah. Surat Al Alaq terdiri dari 19 ayat yang artinya segumpal darah yang diambil dari kata Alaq. Surat ini menerangkan bahwa manusia tercipta dari segumpal darah. BACA JUGA Makna Surat Al-Alaq Ayat 1-5 Sebagai Wahyu Pertama Isi kandungan surat al Alaq ayat 1-5, Allah Swt menjelaskan bahwa Islam sebagai agama yang sempurna sangat memerhatikan perkembangan ilmu pengetahuan. Umat islam diwajibkan menuntut ilmu sejak buaian hingga ke liang lahat. Berbekal ilmu pengetahuan dan wawasan yang mumpuni, manusia dapat menyadari dan membuktikan kebesaran Allah Swt. Melalui surat ini Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk mencari tahu siapa Tuhan yang menciptakannya dan memuliakannya dengan segala kemampuan. Sayangnya, banyak manusia yang tidak ingat darimana dia berasal dan kurang beryukur atas nikmat-Nya. Terdapat sejarah yang terkenal mengenai ayat 1-5 surat Al Alaq adalah ayat-ayat yang pertama kali diturunkan. Lima ayat pertama surat Al Alaq ini diturunkan ketika Nabi Muhammad SAW bertafakur di Gua Hira. Dilansir dari beberapa sumber berikut surat Al Alaq ayat 1 hingga 19. Lebih jelasnya berikut ini Dream ulas tentang bacaan surat Al Alaq ayat 1-5 arab, latin, arti lengkap dengan asbabun nuzulnya seperti dilansir dari berbagai sumber. 1 dari 4 halaman Berikut bacaan lengkap surat Al Alaq ayat 1-5 arab, latin beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia, seperti dikutip dari © Iqra` bismi rabbikallazi khalaq. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, © khalaqal-insana min 'alaq. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. © iqra` wa rabbukal-akram. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, © allazi allama bil-qalam. Yang mengajar manusia dengan perantara kalam pena. © allamal-insana ma lam ya’lam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. 2 dari 4 halaman Asbabun Nuzul Surat Al Alaq Ayat 1-5 Dalam sebuah hadis yang pernah diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah radhiyallahu anhu, asbabun nuzul surat al alaq ayat 1-5 diawalai saat Rasulullah Saw sedang menepi di Gua Hira’. Keinginan uzlah atau berdiam diri di Gua Hira’ ketika sebelumnya beliau Saw sering mengalami mimpi yang begitu jelas seperti cahaya di pagi hari. © Ketika uzlah di Gua Hira’, Rasulullah Saw didatangi malaikat Jibril yang menyuruhnya untuk membaca. Jibril berkata, iqra’ bacalah. Perintah itu diulang sebanyak 3 kali. Kemudian Rasulullah Saw menjawab, saya tidak bisa membaca’ sebanyak tiga kali pula. Setelah itu malaikat Jibril membacakan surat al Alaq ayat 1-5. Malaikat Jibril pun meninggalkan Rasulullah Saw seorang diri dengan badan gemetar dan perasaan takut. Kemudian beliau Saw langsung pulang menemui Siti Khadijah seraya meminta diselimuti. Lalu menceritakan kejadian di Gua Hira’ kepada istrinya. Singkat cerita Siti Khadijah mengajak Rasulullah Saw menemui pamannya, Waraqah bin Naufal. Paman Siti Khadijah ini merupakan pendeta Nasrani yang sangat memahami isi kandungan kitab Injil. Sayyidah Khadijah meminta pamannya itu untuk menjelaskan kejadian yang menimpa Rasulullah Saw. Lalu Rasulullah Saw menceritakan kejadian yang menimpanya kepada Pendeta Nasrani tersebut. Kemudian sang pendeta menjelaskan bahwa kejadian itu merupakan pertanda kenabian Rasulullah Saw. Bahkan, Waraqah juga memaparkan tantangan yang akan dihadapi Nabi Muhammad dalam menyampaikan risalah kenabian nantinya. Waraqah berkata jika ia masih diberi umur panjang, maka ia akan membela dan melindungi Rasulullah Saw dari orang-orang yang memusuhinya. 3 dari 4 halaman Kandungan Surat Al Alaq Ayat 1-5 © Kandungan surat al Alaq ayat 1-5 adalah sebagai berikut 1. Pentingnya Ilmu Pengetahuan Kandungan surat Al Alaq yang pertama adalah membincang betapa pentingnya ilmu pengetahuan dan seruan untuk menuntut ilmu. Umat Islam diwajibkan mencari ilmu dari buaian hingga ke liang lahat. Selama masih hidup, tidak ada alasan bagi umat Islam untuk bermalas-malasan tidak mencari ilmu. Padahal perintah menuntut ilmu sudah dijelaskan dalam surat Al Alaq ayat 1-5. 2. Proses Penciptaan Manusia Surat Al Alaq ayat 1-5 juga berisi kandungan tentang proses penciptaan manusia. Dipaparkan bahwa manusia berasal dari segumpal darah. Ilmu pengetahuan modern menyebutkan segumpal darah itu merupakan pertemuan antara sel telur dan sel sperma di dalam Rahim. Allah menciptakan manusia dengan bentuk yang sebaik-baiknya. 3. Anjuran Banyak Membaca Kandungan surat al Alaq memerintahkan manusia untuk membaca supaya mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang banyak. Berbagai disiplin ilmu perlu dipelajari supaya kita menjadi manusia bijaksana yang tidak mudah menyalahkan orang lain karena berbeda pendapat. Semakin banyak membaca, maka pikiran kita semakin terbuka dan tidak mudah menyalahkan lainnya. Objek untuk membaca pun sangatlah luas, yakni segala hal yang ada di sekeliling kita. Maka tidak ada alasan lagi untuk malas membaca bukan? Al Quran sudah memerintahkan dengan tegas loh, Sahabat Dream! 4 dari 4 halaman 4. Dukungan Mencari Ilmu Pengetahuan Allah mengajarkan kepada manusia dengan perantara kalam. Manusia bisa mencatat semua ilmu pengetahuan yang telah didapatkannya. Sehingga ilmu pengetahuan dapat diturunkan ke generasi selanjutnya. © Anda saja para ulama dan ilmuwan terdahulu tidak menulis dan membukukan karya-karyanya, maka tentu generasi sekarang tidak mungkin bisa mempelajari karya klasik. Padalah karya terdahulu sangat penting untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan terdahulu penting untuk dikaji dan dikritisi. Tidak semata-mata diterima belaka. 5. Segala Ilmu Datangnya dari Allah Kandungan surat Al Alaq selanjutnya adalah bahwa segala ilmu pengetahuan datangnya dari Allah. Manusia lahir ke bumi tidak mebawa apa apa dan tidak mengetahui apa-apa. Allah lah yang mengajarkan manusia tentang ilmu pengetahun itu. Maka jangan sampai ilmu pengetahuan menjadikan manusia sombong dan melupakan Tuhan yang mengajarinya. Sudah selayaknya ilmu pengetahuan membuat kita semua semakin dekat dengan Tuhan. Karena sejatinya, ilmu pengetahuan adalah jalan menuju sang Esa. Dilansir dari berbagai sumber Artikel TrendingPotongan SurahAl QuranBaca Alquran Daftarkan email anda untuk berlangganan berita terbaru kami Terkait Jangan Lewatkan Editor's Pick Negara Terindah di Dunia, Peringkat Kedua Diduduki Selandia Baru Negara Terindah di Dunia, Kolombia di Peringkat Tiga Rutinkan Pakai Hyaluronic Acid, Kulit Jadi Kenyal dan Lembut Makeup Sunset, Cocok untuk Hijaber yang Ingin Tampak Fresh Simpel Style Dian Pelangi, Bisa Jadi Inspirasi Outfit Kuliah Trending Pengertian Haji Tamattu, Bacaan Niat, dan Tata Caranya Agar Lancar Melaksanakannya Rio Lazuardy - Managing HR Challenges In Daily Practice BPKH Talks Kisah Mengharukan di Balik Haji Wada’, Tanda Perpisahan Rasulullah SAW dengan Umatnya Potret Rumah Pria Tangerang Berbobot 300 Kg yang Dievakuasi Pakai Forklift, Ternyata Hanya Tinggal dengan Sang Ibu! Reaksi Tak Terduga Maia Estianty Setelah Sang Suami Dikabarkan Selingkuh dengan Teman Dekatnya Negara Terindah di Dunia, Indonesia Berada di Puncak Pengakuan Dunia 9 Potret Orang-Orang Obesitas yang Viral, Terakhir Paling Parah, Beberapa Sudah Meninggal Dunia! Negara Terindah di Dunia, Peringkat Kedua Diduduki Selandia Baru 5 Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. b. Asbabun Nuzul. Pada awal kerasulan Muhammad , beliau berkhalwat (meningalkan keramaian) di Goa Hira. Setelah beberapa hari beliau menerima wahyu yang pertama Surat Al 'Alaq 1-5.Dalam keadaan kedingingan, beliau menemui Khadijah dan menceritakan yang telah terjadi.
Kandungan Surat al-Alaq Asbabun nuzul Surat al-Alaq ayat 1 sampai 5 berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan perintah gemar membaca. Surat al-Alaq termasuk salah satu surat Makkiyah. Surat al-Alaq terdiri dari 19 belas ayat dan merupakan surat yang 96. - Dalam Surat al-Alaq ayat satu sampai lima, Allah SWT menjelaskan bahwa Islam sebagai agama yang sempurna, sangat memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan. Kewajiban menuntut ilmu dibebankan kepada umat Islam sejak dalam ayunan sampai ajal menjemput. Berbekal ilmu pengetahuan dan wawasan yang mumpuni, manusia dapat menyadari dan mebuktikan akan kebesaran Tuhannya. Surat al-Alaq ayat 1-5 menjadi salah satu landasan hukum bagi umat Islam dalam menjungjung tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan. Berikut penjelan asbabun nuzul Surat al-Alaq ayat satu sampai limaاقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ 1 خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ 2 اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ 3 الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ 4 عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ 5 “Bacalah dengan menyebut Tuhanmu yang menciptakan alam semesta. Dia telah menciptakan manusia dari alaq segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang pemurah. Yang mengejarkan manusia dengan pena. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya". Dalam hadist yan diriwayatkan Sayyidah 'Aisyah asbabun nuzul Surat al-Alaq ayat 1-5 bermula ketika Nabi Muhammad sedang menyepi di Gua Hira. Keinginan 'uzlah di Gua Hira ketika sebelumnya Rasulallah SAW sering mengalami mimpi yang begitu jelas seperti cahaya di pagi hari. Pada waktu menyendiri di Gua Hira, Nabi Muhammad didatangi malaikat Jibril yang menyuruh beliau untuk membaca. Malaikat Jibril berkata kepada beliau iqra bacalah, iqra bacalah, iqra bacalah! Perintah tersebut diulang sebanyak tiga kali. Lalu, Nabi Muhammad menjawab perkataan malaikat Jibril ما أنا بقارئ saya tidak bisa membaca sebanyak tiga pula. Setelah itu, Malaikat Jibril membacakan Surat al-Alaq ayat satu sampai lima. Lantas malaikat Jibril pergi meninggalkan Nabi Muhammad seorang diri dengan badan gemetar dan perasaan takut. Kemudian beliau langsung pulang menemui Siti Khadijah seraya meminta diselimuti. Lalu beliau menceritakan kejadian yang menimpanya selama di Gua Hira tadi. Singkat cerita, Siti Khadijah mengajak Nabi Muhammad SAW untuk bertemu pamannya, Waraqah bin Naufal. Paman Siti Khadijah ini merupakan pendeta nasrani yang sangat memahami isi serta kandungan kitab Injil. Siti Khadijah meminta kepada pamannya untuk menjelaskan prihal kejadian yang menimpa Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah menceritakan kejadian yang dialaminya saat menyepi di Gua Hira kepada pendeta Waraqah bin Naufal. Ia menjelaskan bahwa kejadian tersebut merupakan pertanda kenabian Rasulullah. Bahkan, Waraqah memaparkan tantangan yang akan dihadapi Nabi Muhammad dalam menyampaikan risalah nubuwahnya nanti. Pada saat itu, ia sampai berkata andaikan dikarunia umur panjang sampai nabi diutus, ia akan membela dan melindungi Rasulullah dari perbuatan orang-orang yang memusuhinya. Kandungan Surat al-Alaq ayat satu sampai lima Kandungan Surat al-Alaq ayat pertama membincang keutamaan ilmu pengetahuan dan seruan menuntut ilmu. Keharusan Umat Islam dalam menuntut ilmu tidak terbatas pada satu disiplin ilmu tertentu. Pada ayat pertama ini, Allah menyerukan kepada umat manusia untuk menggali berbagai macam ilmu, baik yang berhubungan dengan ayat qauliyah maupun qauniyah. Kandungan ayat kedua menjelaskan proses penciptaan manusia. Dalam ayat tersebut dipaparkan bahwa manusia berawal dari al-'alaq segumpal darah. Ilmu pengetahuan modern menjelaskan bahwa segumpal darah tersebut merupakan pertemuan antara sel telur dan sel sperma di dalam rahim. Allah menciptakan manusia dengan bentuk yang sempurna Surat at-Tin ayat 4. Sedangkan kandungan Surat al-Alaq ayat ketiga menegaskan akan proses mencari ilmu pengetahuan membaca. Dengan giat membaca, seseorang dapat mengetahui dan memahami suatu displin ilmu serta dapat mengurai segala masalah. Karena, membaca adalah jendela dunia. Makanya, Allah tidak memberikan batasan akan objek yang dibaca. Dalam ayat tersebut, maf'ul dari lafadz قرأ tersimpan atau tidak ditampakkan. Hal itu menunjukkan bahwa objek bacaan atau kajiannya meliputi segala hal yang ada di sekeliling kita. Pada ayat keempat dijelaskan prihal alat yang mendukung dalam mencari ilmu pengetahuan. Allah SWT mengajarkan kepada manusia dengan pena. Manusia dapat mencatat segala ilmu pengetahuan yang telah didapatkannya. Dengan begitu, ilmu pengetahuan dapat diturunkan dan dipelajari generasi berikutnya. Andaikan para ulama terdahulu tidak mencatat dan membukukan karya-karyanya, tentunya generasi sekarang tidak mungkin bisa mempelajari karya-karya ulama klasik. Kemudian ayat kelima membincang karakter dasar manusia. Allah SWT mengingatkan bahwa manusia lahir ke dunia dalam keadaan tidak membawa apa-apa dan tidak mengerti apa-apa. Dalam titik ini, manusia sadar bahwa segala ilmu pengetahuan bersumber dari Allah SWT.[dutaislam/in] Artikel Demikian penjelasan asbabun nuzul Surat al-Alaq beserta penjelasan ayatnya. Adapun asbabun nuzul Surat at-Taubah ayat 122, Surat At-Taubah ayat 123, silahkan baca di artikel berikutnya.
Diamengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Al-'Alaq: 3-5) Di dalam sebuah asar disebutkan, "Ikatlah ilmu dengan tulisan." Dan masih disebutkan pula dalam asar, bahwa barang siapa yang mengamalkan ilmu yang dikuasainya, maka Allah akan memberikan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya. 96.
Membaca Alquran sumber ilustrasi FreepikContoh asbabun nuzul diturunkannya wahyu pertama bagi Nabi Muhammad SAW bisa kita simak lewat ulasan singkat berikut ini. Sebagai umat muslim, kita tentu sudah mengetahui bahwa wahyu pertama bagi nabi Muhammad ialah bacaan surat Al Alaq ayat 1 sampai 5. Berdasarkan sejumlah pendapat ahli tafsir, contoh asbabun nuzul atau latar belakang diturunkannya surat Al Alaq ayat 1-5 sendiri terjadi pada saat Nabi Muhammad SAW tengah mengasingkan diri di dalam Gua Hiro pada bulan Asbabun Nuzul Diturunkannya Wahyu Pertama pada RasulullahDikisahkan saat mendapat wahyu pertama tersebut, Nabi Muhammad SAW sering menghabiskan waktu di gua Hiro untuk beribadah serta merenungi tentang kekuasaan Allah SWT. Kemudian tepat pada saat malam 17 Ramadhan, malaikat Jibril menemui Rasulullah sambil berkata “Iqra, bacalah”. Kemudian Rasulullah menjawab “aku tidak bisa membaca”, akhirnya malaikat Jibril kembali mengulang perkataanya hinga tiga kali namun Rasulullah masih tetap menjawab dengan hal yang sama. Setelahnya, malaikat Jibilpun mendekat dan mendekap tubuh Rasulullah, kemudia saat melepaskan dekapan dari tubuh Rasulullah, malaikat Jibril membacakan firman Allah berupa ayat Alquran, tepatnya surat Al Alaq ayat 1-5. Berikut bacaan dari wahyu pertama tersebut اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْArtinya, "Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaran qalam pena. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." QS. Al Alaq 1-5Peristiwa turunnya wahyu pertama bagi Rasulullah SAW pada malam 17 Ramadhan sendiri dikenal dengan sebutan Nuzulul Quran atau malam diturunkannya Alquran. Menurut beberapa sumber tafsir, asbabun nuzul diturunkannya wahyu pertama tersebut mengandung hikmah dimana Allah SWT meminta Rasulullah beserta umatnya untuk membaca. Sebab dengan membaca, kita akan mendapat ilmu pengetahuan yang datangnya dari Allah yang maha pandai. HAI
3 Q.S. Al-'Alaq ayat 1-5 Al-„Alaq ayat 1-5 merupakan surat pertama kali yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. saat menyendiri di Gua Hiro, yang merupakan ayat pertama memerintahkan untuk membaca.4 3 M.Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, (Bandung : Mizan, 1992), h. 236 Home Hikmah Sabtu, 10 Juni 2023 - 1734 WIBloading... Asbabun nuzul Surat Yasin berkaitan dengan azab Allah SWT pada kaum Quraisy yang menentang dan menyiksa Rasulullah SAW. Foto ilustrasi/ist A A A Surat Yasin merupakan surat ke-36 dalam Al Qur'an yang memiliki 83 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyah. Meskipun surat Yasin merupakan salah satu surat yang kerap dibaca oleh umat Islam, namun banyak orang yang belum mengetahui tentang sebab turunnya ayat di surat ini atau asbabun nuzul . Asbabun nuzul surat Yasin ini berkaitan dengan azab Allah SWT pada kaum Quraisy yang menentang dan menyiksa Rasulullah Shallallahu alaihi wa Subhanahu wa ta'ala Berfirman يٰسۤ ۚ وَالْقُرْاٰنِ الْحَكِيْمِۙArtinya "Yaa siin, Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah" QS Yasin 1-2Diriwayatkan oleh Abu Nu'aim di dalam kitab Ad-Dalail, dari Ibnu Abbas, dia mengatakan ""Bahwa ketika Rasulullah SAW membaca surat As-Sajdah dengan nyaring, orang-orang Quraisy merasa terganggu. Mereka bersiap-siap untuk menyiksa Rasulullah SAW tetapi tiba tiba tangan mereka terbelenggu di pundak- pundaknya, dan mereka menjadi buta. Mereka mengharapkan pertolongan Nabi Muhammad SAW dan mengatakan, "Kami sangat mengharapkan bantuan tuan atas nama Allah dan atas nama keluarga." Maka turunlah surah Yasin ayat 1 dan 2. Baca Juga Wallahu A'lam wid asbabun nuzul surat yasin tafsir surat yasin faedah surat yasin ayat ayat al quran Artikel Terkini More 57 menit yang lalu 58 menit yang lalu 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu Berdasarkanberita yang sampai kepada kami, kesedihan beliau itu berlangsung terus-menerus, agar beliau turun dari puncak gunung. Setiap kali beliau sampai di puncak gunung dengan tujuan menjatuhkan diri, maka Jibril muncul seraya berkata: "Wahai Muhammad sesungguhnya engkau benar-benar Rasul Allah.". halaman ke-1. 1. Secara etimologis asbab al nuzul terdiri dari kata “asbab” bentuk plural dari kata “sabab” yang mempunyai arti latar belakang, alasan atau sebab/ illat[1] sedang kata “nuzul” berasal dari kata “nazala” yang berarti turun[2]. Dengan demikian asbab al nuzul adalah suatu konsep, teori, atau berita tentang sebab-sebab turunnya wahyu tertentu dari Al-quran kepada Nabi Muhammad, baik berupa satu ayat maupun rangkaian ayat[3]. Para ulama berpendapat bahwa berkaitan dengan latar belakang turunnya, ayat-ayat Alquran turun dengan dua cara. Pertama, ayat-ayat yang diturunkan oleh Allah tanpa suatu sebab atau peristiwa tertentu yang melatarbelakangi. Kedua, ayat-ayat yang diturunkan karena dilatarbelakangi oleh peristiwa tertentu. Berbagai hal yang menjadi sebab turunnya ayat inilah yang kemudian disebut dengan asbab al nuzul. Secara umum asbab al-nuzul adalah segala sesuatu yang menjadi sebab turunnya ayat, baik untuk mengomentari, menjawab, ataupun menerangkan hukum pada saat sesuatu itu terjadi. Dengan denikian menurut definisi tersebut yang harus diperhatikan adalah bahwa berbagai peristiwa masa lalu pada jaman para nabi dan rosul tidak termasuk asbab al-nuzul[4]. Disisi lain, mengetahui waktu, tempat, dan orang-orang dalam segala seluk-beluk kisah suatu ayat atau surah mempunyai pengaruh yang besar dalam mengukur kedalaman makna ayat dan mengungkap tabir yang terselubung didalamnya. Begitu pula sebaliknya, ketidaktahuan terhadap semua itu akan menyebabkan timbulnya kekeliruan, bahkan bisa menimbulkan pengamalan yang berlawanan dengan yang dikehendaki oleh suatu ayat. Terkadang al-Qur’an diturunkan memiliki sebab, dan terkadang al-Qur’an diturunkan tidak memiliki sebab, salah satu ayat yang tidak memiliki asbabun nuzul adalah surat al-Isra ayat 1-5. [1] Adul Hamid Mahmud Mutawalli, Mustanir Fii Ulumil Qur’an, Cet. Ke-1, Kairo Maktab Musthafa Al-Halabi, 1991 / 1411 H , hal. 29.
Dirangkum berbagai sumber pada 30 Januari 2022, berikut isi kandungan surat Al Alaq ayat 1-5, lengkap dengan arab, latin, beserta asbabun nuzul. Terdapat sejarah yang terkenal mengenai ayat 1-5 surat Al Alaq adalah ayat-ayat yang pertama kali diturunkan.
Uploaded byfira 0% found this document useful 0 votes0 views1 pageCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes0 views1 pageAsbabun Nuzul Surat Al-alaqUploaded byfira Full descriptionJump to Page You are on page 1of 1Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Asbabun Nuzul. Pada awal kerasulan Muhammad , beliau berkhalwat (meningalkan keramaian) di Goa Hira. Setelah beberapa hari beliau menerima wahyu yang pertama Surat Al 'Alaq 1-5. Dalam keadaan kedingingan, beliau menemui Khadijah dan menceritakan yang telah terjadi.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID vwCaAsSNLacqApVhyxX8izLACdM8US1bpNcgvO-saVFSW33sewA9cA== Tafsir Surat Al-'Alaq Ayat 1: Spesifikasi Surat dan Ragam Tafsirnya | NU Online. Yang dimaksud oleh ayat 1 Surat Al-'Alaq: "Bacalah Al-Qur'an". Karena kata qira'ah tidak digunakan kecuali untuk Al-Qur'an. Bagaimana selengkapnya? Surah Al-'Alaq, Terjemahan dan Asbabun-Nuzulnya serta Penjelasan dan Kandungan Ayat. Sebagai agama yang sempurna, Islam menjunjung tinggi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu. Dengan ilmu pengetahuan, diharapkan manusia dapat semakin menghayati kebesaran Allah swt. yang telah mencipta alam semesta. Dalil yang mewajibkan untuk menuntut ilmu, antara lain surah al- 'Alaq ayat 1-5 Pembahasan surah al- 'Alaq berikut ini meliputi lafal surah dan terjemahannya, asbabun nuzul, sertaa penjelasan ayat. 1. Lafal surah al- 'Alaq dan Terjemahan بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ ١ خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ ٢ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ ٣ الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ٤ عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ٥ Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. al- 'Alaq/ 96 1-5 2. Asbabun Nuzul Dalam hadis diriwayatkan oleh Aisyah ia berkata bahwa permulaan wahyu kepada Rasulullah saw. ialah mimpi baik pada waktu tidur. Biasanya mimpi yang dilihat itu jelas, sebagaimana cuaca pagi. Kemudian, timbullah pada diri beliau keinginan meninggalkan keramaian. Untuk itu, beliau pergi ke Gua Hira untuk berkhalwat. Beliau melakukannya beberapa hari. Khadijah, istri beliau, menyediakan perbekalan untuk beliau. Pada suatu saat, datanglah malaikat kepada beliau. Malaikat itu berkata, "Iqra' bacalah!" Beliau menjawab "Aku tak pandai membaca." Malaikat mendekap beliau sehingga beliau merasa kepayahan. Malaikat itu kembali berkata, "Bacalah!" Beliau menjawab lagi. "Aku tak pandai membaca." setelah tiga kali beliau menjawab seperti itu, malaikat membacakan surah al- 'Alaq ayat 1-5, sebagaana tersebut. Setelah selesai membacakan kelima ayat tersebut, malaikat pun menghilang. Tinggallah beliau seorang diri dengan perasaan ngeri takut. Beliau segera pulang menemui Khadijah. Beliau tampak gugup sambil berkata, "Zammiluni, zammiluni selimuti aku, selimuti aku." Stelah mereda rasa takut dan dinginnya, Khadijah meminta beliau untuk menceritakan kejadian yang dialami. Setelah mendengar cerita yang dialami beliau, Khadijah berkata, " Demi Allah, Allah tidak akan mengecewakanmu selama-lamanya. Engkau aadalah orang yang suka menghubungkan kasih sayang yang memikul yang berat." Khadijah segera mengajak beliau untuk menemui Waraqah bin Naufal, paman Khadijah. Dia adalah seorang pendeta Nasrani yang sangat memahami Kitab Injil. Setelah bertemu dengannya, Khadijah meminta Rasulullah saw. untuk menceritakan kejadian yang dialami semalam. Setelah Rasulullah saw, Selesai menceritakan pengalamannya semalam, Waraqah berkata, "Inilah utusan, sebagaimana Allah swt. pernah mengutus Nabi Musa Semoga aku masih dikaruniai hidup sampai saatnya engkau diusir kaummu." Rasulullah saw. bertanya, "Apakah mereka akan mengusir aku?" Waraqah menjawab, "Benar! belum pernah ada seorang nabi pun yang diberi wahyu seperti engkau, yang tidak dimusuhi orang. Apabila aku masih mendapati engkau, pasti aku akan menolong engkau seuat-kuatnya." al- Bukhari, Bada' ul Wahyi No. 3 3. Penjelasan ayat Ayat petama berisi perintah secara tegas kepada Rasulullah saw. untuk membaca lafal......adalah bentuk fi' lamr perintah. suatu perintah menunjukkan hukum wajib untuk dilaksanakan. Perintah membaca berarti perintah untuk belajar, menuntut ilmu. Perintah yang dimaksud pada ayat ini berifat umum, tidak tertuju pada suatu ilmu saja. Dengan demikian, kewajiban menuntut ilmu meliputi ilmu yang menyangkut ayat-ayat qauliyah dan ayat-ayat kauniyah. Ayat-ayat qauliyah ialah tanda kebesaran Allah swt. yang berupa keadan alam semesta. Baik ayat-ayat qauliyah maupun ayat-ayat qauniyah, wajib kita pelajari. Ayat-ayat qauliyah wajib dipelajari karena menjadi pedoman hidup kita menuju hidup yang diridai Allah swt. Keimanan kita akan makin bertambah dengan mempelajari ayat-ayat kauniyah. Lebih dari 60 %, ayat-ayat Al-Qur'an membicarakan tentang alam semesta. Adapun yang 40 %, ayat-ayat tersebut membicarakan berbagai masalah. Dalil tentang kewajiban mempelajari ayat-ayat kauniyah, antara lain firman Allah swt. Dalam Surah az-Zariyat Ayat 20-21. وَفِي الْأَرْضِ آَيَاتٌ لِلْمُوقِنِينَ * وَفِي أَنْفُسِكُمْ أَفَلَا تُبْصِرُونَ Dan di bumi terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang yakin, dan juga pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memerhatikan? az-Zariyat Ayat 20-21 Pada ayat tersebut, Allah swt. mempertanyakan , "Apakah kamu tidak memperhatikan?" pertanyaan tersebut bukanlah semata-mata pertanyaan, melainkan perintah secara halus agar manusia mau mempelajari alam semesta. Oleh sebab itu, setiap muslim tidak boleh memandang remeh terhadap ilmu biologi, fisika, kimia, geografi, matematika, ataupun sejarah. Pada ayat 2, Allah swt. menyatakan bahwa manusia dicipta dari 'alaqah segumpal darah. Allah juga telah menegaskan bahwa manusia dicipta sebagai sebaik-baik ciptaan at-Tin/954. Di dunia ini tidak ada makhluk yang dianugerahi wujud dan fasilitas hidup yang menyamai manusia. Allah swt. memberi anugerah kepada manusia berupa akal pikiran, perasaan, dan petunjuk agama. Semua itu menjadika manusia sebagai makhluk yang paling mulia. Dengan anugerah yang demikian banyak, diharapkan manusia bersyukur kepada Allah dengan menaati semua perintah dan menjauhi semua larangan-Nya. Dalam kaitannya dengan kewajiban menuntut ilmu, ayat kedua ini juga memberi petunjuk kepada manusia untuk mengenal dirinya sara jelas, yaitu mengetahui asal kejadiannya. Untuk mengetahui secara rinci asal kejadian manusia, dapat disimak firman Allah swt. sebagai berikut. Dan sungguh, kami telah menciptakan manusia dari sari pati berasal dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani yang disimpan dalam tempat yang kukuh rahim. Kemudian, air mani itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, kami menjadikannya makhluk yang berbentuk lain. Mahasuci Allah, pencipta yang paling baik. al- Mu'minun/23 12-14 Dari ayat tersebut, kita dapat mengetahui bahwa manusia terjadi melalui beberapa proses. Penciptaan manusia dimulai dari sari pati tanah, Sari pati tanah itu, kemudian menjadi bahan makanan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Dari tumbuhan dan hewan inilah manusia emperoleh makanan, Apabila yang mengonsumsi makanan dari hewani maupun nabati kaum lelaki, sebagai makanan mendi sperma. Apabila yang mengonsumsi wanita, sebagian menjadi sel telur. Setelah sel telur dibuahi dengan sperma, jadilah nutfah zigot di rahim perempuan. Proses berikutnya, zigot tersebut menjadi 'alaqah segumpal darah yang menempel di dinding rahim prempuan. Proses ini berlangsung selama 40 hari. Pada 40 hari berikutnya, 'alaqah segumpal darah yang menempel di dinding rahim perempuan berubah menjadi lahma sekepal daging. Pada masa 40 hari berikutnya, sekepal dagig itu berubah menjadi tulang bakal kerangka janin yang kemudian dibungkus dengan daging. Setelah itu, Allah swt. menjadikan bentuk lain, yaitu janin. Ktiga ayat tersebut diatas memberikan kita motivasi untuk mempelajari ilmu biologi lebih lanjut lagi yaitu ilmu kedokteran. Pada ayat 3, terdapat dua pengertian pokok yaitu perintah membaca belajar sebagai penegasan bahwa Allah SWT Maha Mulia. Olehnya itu Islam mendidik umatnya agar menjadi umat yang cerdas sehingga dapat memahami ayat-ayat qauliyah dan ayat kauniyah. Karena dalam memahami ayat qauliya tanpa didasari dengan ayat kauniyah sulit untuk mencapai kemajuan. Sebaliknya pemahaman ayat-ayat kauniyah tapa diimbangi dengan ayat qauliyah dapat membayakan diri sendiri dan orang lain. Dengan demikian tepatlah kalau dikatakan " Agama tanpa pengetahuan pincang, ilmu tanpa agama buta tak tahu arah dan tujuan hidup. Pada ayat 4, Allah swt. menjelaskan bahwa dia mengajar manusia dengan pena. Pena adalah benda mati dan beku. Namun setelah digunakan oleh manusia dapat dipahami secara oleh orang lain. Dengan pena maka manusia dapat mencatat berbagai ilmu pengetahuan, dengan pena pula manusia dapat menyatakan pendapat dan keinginan hatinya. Banyak orang yang tidak pandai berpidato tetapi pandai menulis dengan seuah karya ilmiah sehingga memberi manfaat bagi orang lain. Dalam kenyataannya kekuatan pena tidak kalah dengan kuatan lisan. Dengan kemampuan menulis, seseorang mampu meninggalkan jasa yang sangat berharga bagi orang lain. Pada ayat 5, Allah swt. menjelaskan bahwa Dia mengarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. Manusia lahir kedunia ini dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa. Secara perlahan-lahan Allah swt menganugerahkan pendengaran dan penglihatan, makin bertambah hari makin bertambah pula pengetahuan manusia dengan kemampuan membaca dan menulis. Manusia dapat mencapai berbagai macam ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan yang lain. vNjn3.
  • kjt9ulhux7.pages.dev/700
  • kjt9ulhux7.pages.dev/159
  • kjt9ulhux7.pages.dev/330
  • kjt9ulhux7.pages.dev/822
  • kjt9ulhux7.pages.dev/91
  • kjt9ulhux7.pages.dev/707
  • kjt9ulhux7.pages.dev/274
  • kjt9ulhux7.pages.dev/955
  • kjt9ulhux7.pages.dev/575
  • kjt9ulhux7.pages.dev/611
  • kjt9ulhux7.pages.dev/895
  • kjt9ulhux7.pages.dev/509
  • kjt9ulhux7.pages.dev/148
  • kjt9ulhux7.pages.dev/988
  • kjt9ulhux7.pages.dev/327
  • asbabun nuzul surat al alaq 1 5